KetikPos.com - Salah satu hotel di Surabaya Hotel Majapahit merupakan saksi sejarah dapat menjadi pilihan untuk menginap dalam menyelesaikan Piala Dunia U-17.
Memang tidak banyak bangunan saksi sejarah perjuangan Indonesia melawan penjajah yang masih difungsikan layaknya awal pembangunannya dulu, sebab biasanya telah dijadikan museum atau malah hanya bangunan kosong bahkan digunakan untuk kegiatan yang lain.
Namun di Surabaya Provinsi Jawa Timur Hotel Majapahit justru masih berfungsi hingga kini.
Hotel tersebut bisa menjadi pilihan menginap untuk penonton Piala Dunia U-17 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) karena berada di pusat kota, dengan jarak sekitar 21,5 kilometer atau dapat ditempuh selama 33 menit melalui akses tol Surabaya-Gresik.
Gedung yang dijadikan warisan budaya (cultural heritage) oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu menjadi saksi perjuangan Arek-Arek Suroboyo melakukan perobekan bendera Belanda (merah putih biru) menjadi bendera Indonesia (merah putih) pada 19 September 1945, ketika itu Namanya Hotel Yamato.
Berdasarkan pantauan pada Senin (13/11/2023), hotel yang terletak di Jl. Tunjungan No. 65 ini masih berfungsi normal sebagai penginapan yang selalu dikunjungi para pelancong dalam dan luar negeri.
Dengan tata lampu di berbagai sudutnya, Hotel ini menjadi semakin menarik dan eksotik pada malam hari, tak kalah dengan bangunan mall yang berderet di sepanjang jalan Tunjungan.
Oleh karena itu tak heran, para pelancong yang akan menginap maupun orang yang kebetulan lewat banyak menyempatkan diri untuk mengambil foto maupun melakukan swafoto di bangunan yang telah berdiri sejak 1910 atau telah berusia 113 tahun tersebut.
Penataan trotoar di sepanjang Jalan Tunjungan ini membuat kawasan sekitar hotel juga menarik untuk dijelajahi penonton Piala Dunia U-17 yang hobi berwisata kuliner.
Terlebih, lokasinya tepat berada di depan Pasar Tujungan sehingga pelancong yang meningap tidak perlu jauh-jauh mencari berbagai kebutuhan hingga buah tangan ketika pulang nanti.
Dikutip dari berbagai sumber, Hotel Majapahit Surabaya didirikan pada 1910 oleh Lucas Martin Sarkies dengan nama ‘Hotel Oranje’ yang kemudian berganti nama menjadi ‘Hotel Yamato’ pada 1942 ketika hotel ini dikuasai oleh Jepang.
Pada 1946 nama hotel diubah lagi menjadi ‘Hotel L.M.S.’ yang berasal dari singkatan Lucas Martin Sarkies dan pada 1969 nama hotel diubah lagi menjadi ‘Hotel Majapahit’ dengan tujuan memberikan makna filosofis bangsa Indonesia.
Nama ini berubah lagi menjadi Mandarin Oriental Hotel Majapahit Surabaya.pada 1993-1996 ketika Mandarin Oriental Group bergabung dengan Sekar Group untuk merenovasi hotel dan pada 2006 hingga saat ini nama hotel kembali menjadi ‘Hotel Majapahit’.
Selain menjadi saksi Sejarah perjuangan bangsa, sejumlah tokoh dunia pernah menginap di Hotel bergaya Art Deco ini, seperti Aktor Charlie Chaplin dan Mantan Presiden Amerika Barack Obama.
(***)