KetikPos.com - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo- Mahfud MD secara resmi telah menunjuk Yahya Maya Sakti sebagai Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) wilayah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) beberapa waktu yang lalu.
Keputusan ini diluar dugaan yang awalnya banyak pihak yang memprediksi jika Ketua DPD PDIP Sumsel HM Giri Ramanda N Kiemas yang dipilih.
Yahya Maya Sakti, adalah pria asli wong Sumsel kelahiran kota Pagar Alam, dan selama ini dikenal sebagai seorang pengusaha penginapan dan ketering di Mekkah Arab Saudi.
Yahya juga tak menampik jika kesuksesannya selama ini, tak terlepas dari sosok orang tua asuhnya selama ini alm Taufik Kiemas, yang menjadikannya mampu sukses diorganisasi hingga jadi pengusaha hingga internasional.
Yahya sendiri mengungkapkan jati dirinya, saat peresmian sekaligus yasinan Sekretariat Bersama (Sekber) Ganjar-Mahfud di Wisma Maharani Jalan Teuku Umar, Kecamatan Bukit Kecil, Kota Palembang, Sabtu (2/12/23) malam.
Yahya menegaskan komitmennya untuk berkoordinasi dengan pengurus TPD, partai koalisi, dan relawan.
Ia mengakui bahwa konsolidasi dengan Tim Pemenangan Cabang (TPC) se-Sumsel adalah kunci untuk memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud di pemilihan presiden mendatang.
"Pastinya mulai hari ini kita berkoordinasi dengan pengurus TPD maupun partai koalisi maupun relawan, " kata Yahya
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa posko kampanye yang baru diresmikan ini memiliki nilai sejarah karena merupakan milik almarhum Taufik Kiemas.
Yahya menekankan semangat Ganjar-Mahfud dimulai dari tempat tersebut dan berbagi kisah kontribusi Taufik Kiemas terhadap Palembang.
"Hari ini dan kedepan juga konsolidasi dengan TPC se Sumsel dalam upaya memenangkan Ganjar-Mahfud. Nantinya juga sekret ini untuk rumah bagi relawan yang ada maupun kalangan Gen Z untuk berkoordinasi," tambahnya.
Dalam rencananya untuk masa depan, Yahya berjanji untuk menurunkan ongkos haji melalui pembangunan hotel di Mekkah.
Ia berharap dapat mengurangi biaya haji hingga sekitar Rp 50 juta, dengan melibatkan tenaga kerja Indonesia, khususnya dari Sumsel, dalam pengelolaan hotel.
Yahya juga mengusulkan pendirian Balai Latihan Kerja (BLK) dengan standar internasional di Sumsel, melibatkan warga setempat dalam berbagai peran di industri pariwisata.
Ia meyakini bahwa kepemilikan hotel di Mekkah dapat menghasilkan penghasilan hingga Rp8 triliun per tahun untuk Indonesia.