Secara keseluruhan, keputusan Mawardi Yahya untuk keluar dari kemitraan HDMY dan mencari jabatan gubernur secara independen, bersama Harnojoyo, menandakan langkah berani menuju pembentukan kembali lanskap politik Sumatera Selatan.
Seiring dengan berjalannya kampanye, kemampuan mereka untuk mendapatkan dukungan, mengemukakan visi yang kuat untuk provinsi tersebut, dan menanggapi aspirasi dari beragam penduduknya akan menentukan kesuksesan mereka dalam pemilihan gubernur yang akan datang.
Baca Juga: Ketua YJI Cabang Utama Sumsel Fauziah Mawardi Yahya Lantik KJSR SMAN 17 Palembang
Saat ini, Mawardi menduduki jabatan sebagai Pembina di Partai Gerindra.
Sebelum melenggang ke Kursi Wagub berpasangan dengan Herman Deru, dua periode Mawardi Yahya memimpin Ogan Ilir.
Sementara, Harno Joyo, menjabat sebagai Walikota Palembang dua periode. Periode pertama menggantikan Romi Herton yang tersandung kasus Akil Muhtar.
Sehingga Harno Joyo yang kala itu menjadi Wawako, naik menjadi Wako Palembang.
Di periode berikutnya, berpasangan dengan Fitri anti Agustinus (adik Almarhum Romi Herton), Harno kembali berkantor di Kantor Ledeng.
Sedangkan Ketua Tim pemenangan, Syahrial Oesman adalah Gubernur Sumsel menggantikan Rosihan Arsyad. Sayang, sebagai petahana kursinya disebut Alex Noerdin.