KetikPos.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto, dalam sebuah rapat koordinasi di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, mengemukakan pentingnya peran media dalam menjaga kondusifitas negara pasca-pemungutan suara Pemilu 2024.
Dalam pertemuan tersebut, yang dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan media, Hadi Tjahjanto menekankan urgensi pencegahan disinformasi dan berita bohong (hoaks) untuk memastikan bahwa situasi pasca-pemilu tetap stabil dan aman.
Menurut Hadi Tjahjanto, langkah-langkah antisipasi sudah diambil untuk memastikan bahwa informasi yang beredar di media massa dan media sosial tidak mengganggu kondisi serta kondusifitas yang ada saat ini.
Dia juga menekankan pentingnya narasi yang baik dan menyejukkan dalam pemberitaan, serta mengajak rekan-rekan media untuk bersama-sama mencegah atau menangkal informasi palsu demi menjaga stabilitas negara.
Rapat koordinasi ini menjadi forum penting untuk berbagi laporan dan evaluasi terkait situasi pasca-pemilu, serta untuk menyusun strategi lebih lanjut dalam menghadapi tantangan-tantangan informasi yang mungkin muncul di masa mendatang.
Hadi Tjahjanto menekankan bahwa menjaga kondusifitas negara adalah tanggung jawab bersama, dan melibatkan peran aktif dari semua pihak, termasuk pemerintah, media, dan masyarakat umum.
Dalam konteks ini, media diharapkan dapat menjadi mitra yang kuat dalam menjaga stabilitas negara dengan menyampaikan informasi yang akurat, berimbang, dan bertanggung jawab.
Tantangan yang dihadapi oleh media dalam menghadapi penyebaran informasi palsu dan hoaks memang tidak mudah, namun dengan kerjasama dan komitmen bersama, hal ini dapat diatasi untuk kebaikan bersama.
Pesan dari Menteri Koordinator Hadi Tjahjanto adalah sebuah panggilan kepada semua pihak, terutama media, untuk bertindak proaktif dalam memerangi disinformasi dan hoaks, serta untuk bekerja sama dalam menjaga stabilitas negara.
Keterlibatan media dalam mempromosikan narasi yang baik dan menyampaikan informasi yang benar akan menjadi kunci dalam menjaga keamanan dan kedamaian pasca-pemilu, serta dalam membangun fondasi yang kokoh bagi masa depan demokrasi Indonesia.(***)