politik-eksbis

Pekebun Asal Muba Ikuti Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit, Ini Harapan Kadisbun Provinsi Sumsel

Rabu, 24 April 2024 | 23:41 WIB
Kepala DInas Perkebunan Provinsi Sumsel, Ir Agus Darwa, M.Si saat membuka pelatihan teknis Budidaya Kelapa Sawit (DN/KetikPos.com)

KetikPos.com - Dalam rangka mengembangkan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit (SDM PKS), Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Ditjenbun Kementan) dan PT Best Planter Indonesia (PT BPI) kembali menggelar pelatihan teknis budidaya kelapa sawit bagi para pekebun kelapa sawit di Provinsi Sumsel, di  Ballroom Hotel Swarna Dwipa Palembang, Selasa (23/04/24).

Pelatihan yang dibuka langsung  oleh Kepala Dinas Perkebunan (Kadisbun) Provinsi Sumsel, Ir. Agus Darwa, M.Si  diikuti sebanyak 60 Pekebun sawit yang berasal dari Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Dan di hadiri  di antaranya  Direktur Perlindungan Perkebunan, Hendratmojo Bagus Hudoro, MSc., Kepala Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP, Dr. Muhammad Amin, S.Pi, M.Si.,

Kepala dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyu Asin, Akhmad Toyibir SSTP MM., Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Ogan Komering Ilir., Dedy Kurniawan, S.STP, M.Si yang diwakili oleh Sudirman, kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim, Holika, S.Sos, M.Si, Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Lahat, Vivi Anggraini, S.Stp, M.Si., yang diwakili oleh Destiaway Kartika., 

Direktur Best Planter Indonesia, Ir. Heri DB, MM.,  Kepala Bidang (Kabid)  Kelembagaan Usaha dan Penyuluhan, M. Ichwansyah, SP, M.Si, diwakili oleh Kepala Seksi (Kasi) Penyuluhan dan Pembinaan SDM, Rica Oktavia, SP dan tim.

Agus Darwa menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk menciptakan nilai tambah dan meningkatkan daya saing usaha perkebunan kelapa sawit, dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan pekebun.

"Pelatihan ini sebagai bentuk apresiasi atas jerih payah para pekebun sawit yang telah berkontribusi dalam pengembangan sektor perkebunan terutama kelapa sawit,"kata dia.

Agus menekankan pentingnya pelatihan ini dalam mendukung kesejahteraan petani, dengan memberikan pengetahuan mulai dari aspek hulu hingga hilir dalam budidaya kelapa sawit.


"Untuk aspek hulu itu sendiri, yakni  persiapan lahan, bibit, pemupukan.  pemeliharaan hingga panen dengan dukungan pengembangan sumber daya manusia dan bantuan sarana dan prasarana yang menunjang produktivitas dan kesejahteraan pekebun akan meningkat," jelas dia .

"Para peserta diharapkan dapat menerapkan ilmu dan keterampilan yang diperoleh dalam pelatihan ini untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani kelapa sawit di Sumsel," tambah dia.

Agus menerangkan bahwa untuk luas perkebunan sawit Sumsel masuk di peringkat ketiga terluas di Pulau Sumatera dan peringkat ke 5 secara nasional.

"Dari 2,9 juta hektar kebun di provinsi Sumsel, sekitar 1,2 juta hektar merupakan kebun kelapa sawit, salah satunya ada di Kabupaten Musi Banyuasin. Sehingga wajar jika Sumsel masuk peringkat ke 3 terluas di Sumatera dan peringkat ke 5 secara nasional ,"terang dia.

Lebih lanjut, Agus menyampaikan  ada pekebun sawit di Sumsel ada sekitar 29 ribu pekebun sawit yang menantikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan ini, namun yang terpilih hanya 60 orang.

"Oleh karena itu, para peserta yang mengikuti pelatihan ini merupakan yang terpilih dari 29 ribu orang tersebut,”tandas dia.

Para peserta pelatihan diharapkan dapat menjadi contoh bagi petani lainnya dalam menerapkan praktik terbaik dalam budidaya kelapa sawit. "Kami berharap pelatihan ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perkembangan sektor perkebunan kelapa sawit di Sumsel," harap dia.

Pendiri sekaligus Direktur Best Planter Indonesia, Ir. Heri DB, MM memberikan catatan bahwa Sumatera Selatan sudah menjadi juara PSR Nasional karena capaian luas PSR sampai tahun 2023 telah mendekati 70.000 Ha dan ini adalah capaian tertinggi secara nasional.

Namun BPI sebagai lembaga pelatihan sawit memberi tantangan kepada para pekebun sawit Sumsel bahwa jangan hanya menjadi juara dalam capaian luasan kebun tetapi harus juga menjadi juara nasional dalam capaian produktivitas.

Saat ini rata-rata produktivitas sawit rakyat secara nasional masih sangat rendah yaitu 2,5 ton – 3,5 ton CPO per Ha per tahun atau 12 – 16 ton TBS per Ha per tahun dan ini masih memberi peluang untuk ditingkatkan menjadi 5 – 6 ton CPO per Ha per tahun atau 25 – 30 ton TBS per Ha per tahun.

"Para pekebun agar menggunakan program PSR sebagai momentum untuk menaikkan produktivitas secara signifikan karena BPDPKS dan DITJENBUN telah memfasilitasi biaya replanting (TBM 0) sekaligus pelatihan – pelatihannya dengan materi sesuai yang dibutuhkan, demikian Heri DB"tambah dia

Tim BPI yang sudah dan akan melatih +/- 1000 pekebun sawit Sumsel selama 3 tahun berturut – turut sampai 2024, mengamati bahwa budaya kebun sudah terbentuk  pada para peserta pelatihan, ini terlihat dalam diskusi kelas dan pada saat kunjungan belajar di lapangan.

Oleh karenanya Tim BPI optimis bahwa para pekebun sawit Sumsel mampu mewujudkan juara nasional produktivitas sawit rakyat dengan capaian 5 – 6 ton CPO per Ha per tahun apabila 1) menggunakan bibit unggul, saat ini bagi yang sudah melaksanakan PSR hampir dipastikan sudah menggunakan bibit unggul, 2) menjaga populasi tanaman minimal bertahan 136 pokok per Ha dengan cara lebih antisipatif terhadap kemungkinan serangan Ganoderma yang bisa mengurangi populasi tanaman,

3) memenuhi kebutuhan pupuk tanaman dengan cara menyisihkan biaya pupuk minimal 200 rupiah setiap kg TBS yang dijual, sehingga di setiap akhir tahun memiliki dana cadangan pupuk minimal 5 juta per Ha untuk pembelian pupuk berikutnya, pada akhirnya kekurangannya tidak terlalu besar, dan kalau bisa tidak hutang lagi, demikian Heri DB menutup pembicaraan.

Kepala Dinas Perkebunan MUBA Akhmad Toyibir S.STP, MM dalam sambutannya seolah mengkonfirmasi pernyataan BPI bahwa 10.000 Ha dari 19.000 Ha PSR yang sudah mulai panen telah memberikan hasil cukup baik yaitu +/- 1,9 ton per Ha per bulan.

Dalam kesempatan yang sama Eva Lizarmi, SP  yang mewakili Direktur Perlindungan Perkebunan melalui zoom mengapresiasi kinerja BPI sebagai lembaga pelatihan sawit yang profesional dan meminta untuk terus memperbaiki kualitas pelatihannya.

Sementara Dr. M. ApukIsmane, S.Pi, M. Siyang mewakili Kapuslatan BPPSDMP  berharap agar peserta pelatihan dapat menularkan ilmu yang diperoleh selama pelatihan kepada pekebun lain di tempat masing-masing.

Halaman:

Tags

Terkini

Kejaksaan RI telah Bertransformasi & Mereformasi Diri

Rabu, 19 November 2025 | 12:23 WIB