KetikPos.com -- Pesatnya perkembangan teknologi dan akses internet telah mengubah banyak aspek kehidupan, termasuk cara kita mengonsumsi produk.
Kini, berbagai produk bisa ditemukan dengan mudah melalui media sosial (medsos).
Fenomena ini menjadi peluang besar bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan perajin untuk mengoptimalkan medsos sebagai sarana pemasaran yang efektif.
Topik ini menjadi fokus utama dalam acara Bincang Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) ke-10 yang diselenggarakan dalam rangka HUT ke-44 Dekranas di Pamedan Pura Mangkunegaran, Jumat (17/5) petang.
Dengan tema ‘Best Practice Peningkatan Digitalisasi Usaha’, acara ini menghadirkan berbagai ahli untuk berbagi wawasan dan strategi.
Digitalisasi: Peluang dan Tantangan
Edho Zell, pendiri Social Bread sekaligus content creator, menyampaikan bahwa meskipun banyak UMKM sudah sadar akan pentingnya media sosial, mereka sering kali tidak mampu mengelolanya secara optimal karena sibuk dengan proses produksi.
"Kebanyakan para pelaku UMKM tidak memiliki waktu untuk mengemas medsos karena sibuk dengan proses produksi. Hal ini merugikan mereka, mengingat 72 persen keputusan konsumen dipengaruhi oleh media sosial," ujar Edho.
Ia menambahkan, "Dulu, pilihan produk sering kali dipengaruhi oleh kebiasaan keluarga. Sekarang, pilihan produk lebih banyak dipengaruhi oleh apa yang kita lihat di media sosial. Misalnya, jika teman kita menggunakan produk tertentu atau selebriti seperti Raffi Ahmad dan Nagita Slavina memakainya, kita jadi tertarik untuk mencobanya. Ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh media sosial dalam keputusan pembelian."
Strategi Penggunaan Media Sosial
Edho menekankan pentingnya mengetahui segmen pasar media sosial yang digunakan.
Ia mencontohkan, jika target pasar adalah segmen menengah ke bawah, maka Tiktok lebih efektif digunakan.
Sedangkan, untuk target pasar menengah ke atas, Instagram adalah pilihan yang lebih tepat.
"Pelaku UMKM perlu memahami di mana target pasar mereka berada dan fokus pada platform tersebut," jelasnya.