politik-eksbis

Yolanda Fiorence Lingga : Tolak Kehadiran "Ani-ani" Terjun Ke Dunia Politik

DNU
Senin, 7 Oktober 2024 | 22:03 WIB
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (PERMAHI) Kota Lubuklinggau, Yolanda Fiorence Lingga (Dok Ist/KetikPos.com)

KetikPos.com - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (PERMAHI) Kota Lubuklinggau, Yolanda Fiorence Lingga, menyatakan dengan tegas menolak kehadiran Ani-Ani dalam dunia politik, baik di tingkat lokal maupun nasional.

Pernyataan tersebut seperti diungkapnya dalam keterangan tertulisnya, Senin (07/10/24).

Dimana menurutnya,  istilah "Ani-ani" dikenal sebagai perempuan muda dengan latar belakang kontroversial, dinilai tidak memiliki kredibilitas ataupun pengalaman yang diperlukan untuk berkiprah di ranah politik.Terlebih, rekam jejak pribadinya yang tidak sesuai dengan standar moral dan integritas yang harus diemban oleh seorang figur publik.

"Politik seharusnya menjadi ruang bagi orang-orang yang memiliki visi, dedikasi, dan komitmen terhadap pembangunan masyarakat. Kehadiran figur dengan latar belakang kontroversial serta cacat moral akan mencoreng kredibilitas politik dan mengaburkan substansi dari peran seorang pemimpin,” ungkapnya

Yolanda juga menekankan bahwa keterlibatan perempuan dalam politik haruslah merupakan wujud perjuangan atas hak-hak dan kesejahteraan masyarakat, bukan sekadar alat untuk mencapai kepentingan pribadi.

Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa dalam hakikatnya politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama dan kebaikan bersama tidak akan terwujud apabila di pimpin oleh seseorang yang tidak memiliki kredibilitas,

keterlibatannya dipandang sebagai upaya memperbaiki citra diri di hadapan publik, sementara rekam jejak kehidupannya tidak mencerminkan moralitas dan tanggung jawab yang seharusnya dijunjung tinggi dalam politik.

“Sebagai organisasi mahasiswa yang mengedepankan nilai-nilai keadilan, kami merasa berkewajiban untuk menolak segala bentuk politisasi figur yang hanya mengandalkan popularitas dan kepentingan pribadi. Dengan latar belakang yang jauh dari moralitas dan etika publik, kehadiran Ani-Ani di dunia politik sangatlah tidak relevan,” tambah Yolanda.

Ia juga mengingatkan bahwa keterlibatan perempuan dalam politik harus dipandang sebagai langkah maju untuk memperjuangkan kesetaraan dan keadilan, bukan sebagai sarana memperbaiki citra diri yang ternoda oleh skandal.

“Perempuan dalam politik harus membawa perubahan dan memperjuangkan hak-hak yang selama ini terpinggirkan"ungkapnya. 

Sebagai organisasi yang aktif mengawal proses politik, DPC PERMAHI Lubuklinggau berkomitmen untuk terus menyuarakan pentingnya integritas dan moralitas dalam politik, serta mengajak masyarakat untuk lebih kritis dalam memilih pemimpin yang memiliki kapasitas, visi, dan komitmen terhadap kepentingan bersama. (*)

Tags

Terkini

Kejaksaan RI telah Bertransformasi & Mereformasi Diri

Rabu, 19 November 2025 | 12:23 WIB