Survei LKPI menunjukkan bahwa Lucianty-Syaparuddin dikenal oleh 95% responden dan disukai oleh 88%. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan Toha-Rohman, yang hanya mencatat popularitas sebesar 89% dan kedisukaan sebesar 84%.
“Popularitas dan akseptabilitas adalah modal penting yang menentukan keberhasilan dalam Pilkada.
Dalam hal ini, Lucianty-Syaparuddin jelas unggul. Tingginya tingkat kedisukaan menunjukkan bahwa mereka telah melakukan kerja sosial nyata di tengah masyarakat, sehingga berhasil menanamkan kepercayaan yang kuat di hati pemilih,” tambah Arianto.
Modal Kuat Menuju Kemenangan
Menurut LKPI, keunggulan Lucianty-Syaparuddin tidak lepas dari kerja keras mereka di lapangan, bahkan jauh sebelum masa kampanye.
Dalam debat pasangan calon yang digelar Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Muba, pasangan ini mendapatkan apresiasi tinggi dari masyarakat atas gagasan dan solusi yang ditawarkan.
“Selama tidak ada kejadian luar biasa seperti tsunami politik, Lucianty-Syaparuddin hampir pasti memenangkan Pilkada Muba.
Dukungan yang mereka terima tidak hanya berasal dari elektabilitas, tetapi juga kepercayaan masyarakat atas kemampuan mereka memimpin,” tutup Arianto.
Survei dengan Metode Ilmiah
Survei LKPI ini menggunakan metode multistage random sampling dengan tingkat kesalahan (margin of error) ±5% dan tingkat kepercayaan 95%.
Sebanyak 410 responden dipilih secara proporsional dari 41 desa/kelurahan di Kabupaten Muba. Wawancara dilakukan secara tatap muka oleh tim pewawancara yang terdiri dari mahasiswa asal Palembang.
Dengan semua data yang tersedia, peluang pasangan Lucianty-Syaparuddin untuk menang di Pilkada Muba yang akan digelar pada 27 November 2024 semakin tak terbendung.
Kabupaten Muba tampaknya akan menyaksikan babak baru kepemimpinan yang dijanjikan pasangan ini.