KetikPos.com - Barisan Pemantau Pemilihan Sumatera Selatan (BP2SS) mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengawal hasil suara Pilkada hingga tahap penetapan di KPU kabupaten/kota dan KPU Provinsi.
Langkah ini diambil guna memastikan proses demokrasi berjalan dengan jujur, adil, dan bebas dari kecurangan.
Dalam konferensi pers yang digelar di Zero Ekspreso Café, Rabu (27/11/2024), Ketua BP2SS, Dicky Andrian, SH, memaparkan hasil hitung cepat (real count) internal mereka.
Baca Juga: BP2SS Kerahkan Ribuan Pemantau di 2.272 TPS Pilkada Palembang
Menurut data yang dihimpun secara berjenjang oleh BP2SS, pasangan Fitri Nandriani memperoleh 24 persen suara, RDPS unggul dengan 48 persen, dan Yudha Bahar meraih 27 persen.
“Kami berharap hasil ini tidak berubah hingga tahap penetapan resmi oleh KPU. Kami akan terus memantau proses ini agar hasil yang diumumkan benar-benar mencerminkan pilihan rakyat,” ujar Dicky.
Baca Juga: BP2SS Lubuklinggau Siap Kawal Pilkada 2024: Tegas Tolak Politik Uang dan Wujudkan Transparansi
Tak hanya fokus pada pengawalan suara, BP2SS juga mengambil sikap tegas terhadap pelanggaran Pilkada, seperti politik uang dan eksploitasi anak di bawah umur.
Dicky mengungkapkan bahwa pihaknya telah menggelar aksi damai di kantor KPU dan Bawaslu untuk menyerukan penindakan terhadap pelanggaran tersebut.
“Kami bersama tim melakukan patroli tangkap tangan terhadap praktik politik uang. Baik pemberi maupun penerima akan kami proses secara hukum.
Baca Juga: BP2SS Laporkan Dugaan Politik Uang Ke Bawaslu Lubuk Linggau
Tidak hanya itu, calon yang terbukti melakukan pelanggaran ini dapat didiskualifikasi, meskipun dinyatakan menang dalam Pilkada,” tegasnya.
Menurut Dicky, langkah ini diambil untuk memberikan efek jera dan menjaga integritas Pilkada di Sumatera Selatan.
“Politik uang adalah penghianatan terhadap demokrasi. Kami akan pastikan pelanggaran seperti ini tidak mencederai proses pemilu yang seharusnya bersih dan adil,” tambahnya.