KetikPos.com - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Elen Setiadi, S.H., M.S.E., memimpin langsung Rapat Koordinasi dan High-Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) se-Sumsel di Ballroom Hotel Aryaduta, Palembang. Dalam kesempatan tersebut, Elen memaparkan berbagai capaian positif terkait pengendalian inflasi dan penurunan angka kemiskinan di provinsi tersebut.
Elen dengan bangga mengungkapkan, Sumsel berhasil masuk dalam 10 provinsi terbaik dalam mengendalikan inflasi, sebuah pencapaian yang patut diapresiasi. "Alhamdulillah, kita diapresiasi karena masuk 10 provinsi yang dapat mengendalikan inflasi terbaik. Ini menjadi catatan penting bagi kita untuk mempertahankan prestasi ini tanpa mengurangi aktivitas perekonomian," ujar Elen.
Tak hanya inflasi, Elen juga menyampaikan kabar baik tentang pertumbuhan ekonomi Sumsel yang tumbuh sejalan dengan angka nasional. Bahkan, pengendalian inflasi di Sumsel tercatat lebih baik dibandingkan dengan angka nasional. "Secara teori ekonomi, ini sangat baik dan kita optimis bisa terus mempertahankan kinerja ini," tambah Elen.
Lebih menggembirakan lagi, Elen menyebutkan bahwa BPS Sumsel baru saja merilis angka kemiskinan yang menunjukkan penurunan signifikan. Pada September 2024, tingkat kemiskinan di Sumsel tercatat sebesar 10,51 persen, turun 0,46 persen dibandingkan dengan Maret 2024. "Ini prestasi bersama. Terima kasih kepada semua pihak yang bekerja keras untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan di Sumsel," ungkapnya.
Selain itu, Elen juga menyampaikan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis yang akan dimulai pada Februari 2025. Program ini diharapkan dapat meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat Sumsel. Elen menekankan pentingnya persiapan untuk program ini dan memperhatikan peningkatan layanan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Dalam hal pengendalian inflasi, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumsel, Ricky Perdana Gozali, turut memberikan apresiasi atas pencapaian Sumsel yang berhasil menurunkan inflasi hingga 1,2 persen di tahun 2024, di bawah inflasi nasional yang sebesar 1,57 persen. Ricky juga menyebutkan, TPID Sumsel kini akan fokus pada tiga momen besar yang berpotensi mempengaruhi inflasi, yaitu Imlek, Bulan Puasa, dan Idul Fitri.
Rapat tersebut dihadiri oleh berbagai pejabat tinggi, termasuk Kepala OJK Sumsel Arifin Susanto, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Sumsel Rahmadi Murwanto, serta sejumlah Bupati/Walikota se-Sumsel, yang turut mendukung upaya pengendalian inflasi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sumsel pun menunjukkan bahwa dengan kerjasama yang solid antara pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat, prestasi ekonomi yang positif dapat tercapai dan dipertahankan untuk masadepan.(***)