politik-eksbis

PWNU Sumsel Siap Menjadi Garda Terdepan Peradaban Islam Sosial di Bumi Sriwijaya

DNU
Kamis, 24 April 2025 | 03:33 WIB
Pertemuan yang digelar di Kantor PWNU Sumsel ini menjadi titik awal penguatan organisasi menuju peran strategis di tengah masyarakat Sumatera Selatan (Dok)

KetikPos.com– Setelah secara resmi menerima Surat Keputusan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatera Selatan masa khidmat 2025–2030 menggelar rapat perdana dengan semangat tinggi dan visi besar membangun peradaban.

Pertemuan yang digelar di Kantor PWNU Sumsel ini menjadi titik awal penguatan organisasi menuju peran strategis di tengah masyarakat Sumatera Selatan.

Surat Keputusan PBNU nomor: 3828/PB.01/A.II.01.44/99/04/2025 menjadi dasar pengesahan kepengurusan baru. Rencananya, prosesi pelantikan akan dilangsungkan secara meriah pada Juni 2025 dan akan dihadiri langsung oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf.

KH Mal’an Abdullah, selaku Rois Syuriah PWNU Sumsel, menegaskan bahwa kepengurusan kali ini bukan hanya hadir untuk mengisi struktur organisasi, tetapi membawa semangat baru dalam menjawab tantangan zaman.

“NU bukan partai politik. Kami hadir bukan untuk rebutan panggung kekuasaan, tapi untuk membangun peradaban – peradaban sosial yang mengakar pada nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan kemanusiaan,” tegasnya.

Salah satu agenda strategis yang sedang disiapkan adalah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan berbagai mitra, termasuk Bank SumselBabel, dalam upaya menggerakkan ekonomi syariah berbasis pondok pesantren.
“Kami ingin menjadikan pesantren bukan hanya pusat pendidikan, tetapi juga pusat pertumbuhan ekonomi umat. Pesantren harus menjadi episentrum kemajuan ekonomi keumatan,” ujar KH Mal’an.

PWNU Sumsel juga akan mengambil peran aktif dalam isu-isu sosial, khususnya kesiapsiagaan terhadap bencana. Mengingat Sumsel termasuk dalam wilayah rawan bencana, PWNU menggandeng berbagai pihak seperti Korem Garuda Dempo, BPBD, serta badan otonom seperti GP Ansor dan Banser.

KH Hendra Zainuddin Al Qodiri, Ketua PWNU Sumsel yang dikenal sebagai ulama muda progresif, menegaskan bahwa arah gerak NU Sumsel kali ini akan mengedepankan transformasi sosial.
“PWNU akan jadi rumah besar bagi semua. Tempat bernaung, berdiskusi, dan menggerakkan solusi untuk masyarakat. Kami ingin NU hadir bukan hanya di mimbar, tetapi di sawah, di pasar, di ruang-ruang digital, dan di titik-titik bencana,” ucapnya penuh semangat.

Pelantikan PWNU Sumsel Juni nanti dirancang sebagai panggung konsolidasi besar, dengan nuansa inklusif dan partisipatif. Selain Ketua Umum PBNU, pelantikan juga akan menghadirkan tokoh-tokoh nasional, jajaran pemerintah, akademisi, aktivis, hingga perwakilan antaragama dan antarbudaya.

“Pelantikan ini bukan sekadar formalitas. Ini deklarasi peradaban baru. Kami ingin membuktikan bahwa NU Sumsel bukan hanya kuat di tataran wacana, tapi nyata dalam gerakan,” tambah KH Hendra.

Tak hanya itu, agenda besar lainnya tengah digodok, seperti:

Pelatihan kaderisasi dan penguatan digitalisasi dakwah

Revitalisasi pesantren dan sekolah-sekolah NU agar adaptif terhadap zaman

Penguatan peran perempuan dan generasi muda Nahdliyin

Halaman:

Tags

Terkini

Kejaksaan RI telah Bertransformasi & Mereformasi Diri

Rabu, 19 November 2025 | 12:23 WIB