politik-eksbis

OJK Perkuat Rantai Pasok Kopi Sumsel, Sistem Closed Loop Jadi Solusi Masa Depan

Rabu, 2 Juli 2025 | 19:24 WIB
Ekspor Kopi Sumsel

 

KetikPos.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong pertanian berkelanjutan di Indonesia, dengan menyempurnakan rantai pasok kopi di Sumatera Selatan melalui sistem closed loop. Inisiatif strategis ini dibahas secara mendalam dalam Forum Group Discussion (FGD) di Kantor OJK Sumsel, Selasa (1/7/2025), yang turut disaksikan berbagai pemangku kepentingan dari petani hingga eksportir.

Ketua Dewan Komisioner OJK RI, Mahendra Siregar, menegaskan bahwa pendekatan closed loop adalah jawaban atas persoalan klasik dalam pertanian, terutama pada komoditas unggulan seperti kopi. “Kita tidak hanya ingin ekspor sekali-dua kali. Kita ingin menjamin keberlanjutan produksi dan ekspor kopi Sumsel dalam jangka panjang,” ujarnya.

Dalam sistem ini, seluruh mata rantai — mulai dari petani, lembaga pembiayaan, asuransi, hingga pembeli ekspor — terintegrasi secara sinergis dalam satu ekosistem. Hal ini diyakini akan memperkuat posisi kopi Sumsel di pasar global sekaligus menyejahterakan petani.

Tak hanya diskusi, kegiatan ini juga disertai penandatanganan sejumlah perjanjian penting seperti kredit usaha untuk alat dan mesin pertanian (alsintan), premi asuransi pertanian, serta komitmen ekspor kopi. Langkah ini disebut sebagai tonggak penting dalam penguatan finansial sektor pertanian Sumsel.

Sekda Provinsi Sumsel, Drs. H. Edward Chandra, MH, menyoroti tantangan produktivitas di lapangan. “Kita punya lahan lebih dari 267 ribu hektare, tapi hasilnya belum optimal. Modernisasi hulu, pembiayaan, dan teknologi mutlak diperlukan,” tegasnya.

Edward juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk keterlibatan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), untuk memastikan petani punya akses ke lembaga keuangan dan asuransi.

Model closed loop ini dinilai tidak hanya cocok untuk kopi, namun juga potensial diterapkan ke komoditas strategis lainnya seperti karet dan sawit. “Yang penting, seluruh elemen saling terhubung dan saling menguatkan,” kata Mahendra.

FGD tersebut juga menjadi forum penting untuk menggali kendala di lapangan—mulai dari pemanfaatan alsintan, distribusi hasil, hingga hambatan permodalan. Hasilnya akan menjadi pijakan bagi kebijakan pertanian jangka panjang di Sumatera Selatan.

Sebagai penutup, dilakukan penandatanganan komitmen kredit dan persetujuan ekspor kopi, menandai langkah konkret menuju ekosistem kopi Sumsel yang lebih kuat, modern, dan berdaya saing tinggi di pasar dunia.(***)

 

Tags

Terkini

Kejaksaan RI telah Bertransformasi & Mereformasi Diri

Rabu, 19 November 2025 | 12:23 WIB