politik-eksbis

Prof. Din Syamsudin: Ancaman Rekayasa Politik di Balik Kerusuhan, Ada upaya menjatuhkan Presiden

Senin, 8 September 2025 | 08:03 WIB
Prof. Din Syamsudin: Ancaman Rekayasa Politik di Balik Kerusuhan, Ada upaya menjatuhkan Presiden (dok)

Ketikpos.com - Di tengah gemuruh takbir dan shalawat yang memadati Markaz FPI, Petamburan, Jakarta, malam Maulid Akbar 1447 H menjadi saksi bisu sebuah seruan tajam nan berani.

Ribuan jamaah, para ulama, serta aktivis dari berbagai organisasi Islam membanjiri lokasi, bukan hanya untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad ﷺ, namun juga untuk menyuarakan pesan perjuangan yang membakar:

"Bela Palestina! Selamatkan Gaza! Merdekakan Palestina! Stop Genosida!"

Namun, di balik gelora keimanan itu, terkuak sebuah peringatan serius dari salah satu tokoh paling disegani, Prof. Dr. Din Syamsudin.

Ketua Komite Pengarah Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina ini, dengan suara lantang dan tanpa tedeng aling-aling, menancapkan sebuah alarm merah.

Pesan utamanya begitu lugas: Umat Islam harus membuka mata lebar-lebar terhadap skenario rekayasa politik keji yang tengah dirajut, dengan satu tujuan final: melengserkan Presiden Prabowo Subianto dari kursi kekuasaan.


Palestina: Luka Abadi dan Doa yang Menggema

Prof. Din memulai orasinya dengan menyinggung luka tak berdarah yang terus menganga di bumi Palestina. Kisah pilu penjajahan, genosida yang tak berkesudahan, serta penderitaan tanpa akhir, ia gambarkan dengan begitu menyayat hati. Namun, ia juga menegaskan bahwa bangsa Indonesia tak pernah berpangku tangan.

"Alhamdulillah, Indonesia telah membantu Palestina. Dan di hadapan saudara-saudara kita dari Palestina yang hadir di sini, kita panjatkan doa tulus: Semoga Allah segera memberi kemenangan, kemerdekaan, dan keadilan bagi Palestina."

Suasana pun berubah haru, ribuan tangan terangkat serentak, melafalkan doa, mengukuhkan tekad: "Palestina Merdeka adalah harga mati!"


Badai Kerusuhan Sosial: Suatu Pembangkangan atau Ada Dalang Tersembunyi?

Tak hanya isu global, Prof. Din juga menyeret perhatian jamaah pada gejolak di tanah air. Ia menyoroti serangkaian kerusuhan sosial yang beberapa hari belakangan mengoyak ketenangan bangsa, mulai dari insiden pembakaran gedung DPRD di sejumlah provinsi hingga aksi represif aparat yang menelan korban dari kalangan rakyat kecil.

Dengan nada getir, ia melukiskan potret buram penindasan yang dialami rakyat jelata. "Betapa sadis, bengis, dan kejam ketika rakyat dilindas mobil rantis Baracuda. Betapa memilukan ketika mereka yang hanya menyuarakan aspirasi diperlakukan bak musuh negara."

Kata-katanya menusuk relung hati jamaah, mengisyaratkan bahwa ketidakadilan kini bukan lagi fatamorgana, melainkan realitas pahit yang terpampang di depan mata.

Halaman:

Tags

Terkini

Kejaksaan RI telah Bertransformasi & Mereformasi Diri

Rabu, 19 November 2025 | 12:23 WIB