politik-eksbis

Terungkapnya Sosok di Balik ‘Bjorka’: Dari Forum Gelap ke Ruang Sidang

Jumat, 3 Oktober 2025 | 07:33 WIB
Terungkapnya Sosok di Balik ‘Bjorka’: Dari Forum Gelap ke Ruang Sidang (Dok)


KetikPos.com, Jakarta– Nama Bjorka selama ini selalu identik dengan misteri. Ia muncul di ruang digital bak bayangan, mengguncang publik dengan klaim membobol data jutaan orang, lalu menghilang dengan cepat. Tapi kali ini, misteri itu terkuak.
Seorang pemuda berusia 22 tahun, WFT, akhirnya diamankan polisi. Bukan di kota besar dengan jaringan teknologi canggih, melainkan di sebuah desa di Minahasa, Sulawesi Utara. Dari balik layar laptopnya di Totolan, ia diduga menjalankan aksi yang membuat bank swasta nasional kelabakan.
Jejak Digital yang Berlapis Nama
Dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, polisi menyebut bahwa WFT bukan hanya sekali menyembunyikan diri. Ia berpindah-pindah identitas: dari SkyWave, menjadi Shiny Hunter, lalu bertransformasi menjadi Opposite 6890. Semua demi satu tujuan—mengecoh siapa pun yang berusaha menelusurinya.
“Pelaku sengaja membuat berlapis-lapis identitas agar sulit dilacak. Ia aktif di dark web sejak 2020,” ungkap AKBP Fian Yunus, Wakil Direktur Reserse Siber.
Modus: Ancaman, Pemerasan, dan Kripto
Kasus ini bermula dari laporan sebuah bank swasta pada Februari 2025. Akun bernama Bjorka tiba-tiba muncul, mengunggah tampilan database yang diklaim berisi 4,9 juta data nasabah. Tak berhenti di situ, sang hacker juga mengirim pesan langsung ke pihak bank, menegaskan dirinya sudah masuk ke sistem.
Motifnya? Pemerasan. “Pelaku menuntut agar data tidak disebarkan. Transaksinya menggunakan cryptocurrency,” jelas AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon.
Penangkapan di Totolan
Proses memburu WFT memakan waktu enam bulan. Dari layar komputer hingga sinyal ponsel, tim siber mengikuti jejak yang ditinggalkan pelaku. Akhirnya, 23 September 2025, ia diringkus di rumahnya. Sejumlah perangkat digital disita, termasuk laptop yang diyakini menjadi “pintu masuk” aksinya.
Fenomena ‘Bjorka’ yang Menggema
Sejak pertama kali muncul pada 2022, nama Bjorka sudah menjadi momok di dunia siber Indonesia. Ia kerap dikaitkan dengan kebocoran data lembaga negara, perusahaan besar, hingga pejabat. Namun identitasnya selalu samar. Kini, publik dihadapkan pada kenyataan: sosok di balik nama itu hanyalah seorang pemuda 22 tahun.
Pertanyaan yang Tersisa
Meski polisi sudah mengamankan WFT, masih ada tanda tanya: apakah ia benar-benar “Bjorka” yang sama dengan sosok yang dulu membocorkan data pemerintah, atau hanya salah satu dari banyak pengguna yang memakai identitas itu di dunia maya?
Yang jelas, kasus ini menjadi pengingat keras: di era digital, data pribadi adalah komoditas yang berharga. Dan di balik layar komputer sederhana, seorang anak muda pun bisa menebar ancaman yang mengguncang sebuah institusi besar

Tags

Terkini

Kejaksaan RI telah Bertransformasi & Mereformasi Diri

Rabu, 19 November 2025 | 12:23 WIB