"Pemeriksaan ketat terhadap dermaga pengangkutan batu bara di sepanjang Sungai Musi menjadi sangat penting.
Setiap ketidaksesuaian dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kota harus mengakibatkan pencabutan izin dermaga batu bara.
Moratorium terhadap semua tongkang pengangkut batu bara di sepanjang Sungai Musi hingga evaluasi keselamatan menyeluruh dilakukan dianggap sangat penting," Jelas kandar
Baca Juga: Tali Putus, Dermaga 7 Ulu Berantakan Akibat Hantaman Tongkang Batubara
Respons proaktif dari KSOP Kelas I Palembang terhadap tuntutan ini menjadi krusial untuk menjaga keselamatan di Sungai Musi.
Dalam menghadapi tantangan ini, kolaborasi antara otoritas, instansi terkait, dan masyarakat menjadi kunci untuk mencapai navigasi sungai yang aman dan berkelanjutan.
Hotman Sijabat, Kabag Tata Usaha KSOP Kelas I Palembang, mengakui kekhawatiran yang disampaikan selama protes KGPL.
Ia menyatakan terima kasih atas masukan tersebut, menganggapnya sebagai koreksi dan perbaikan bagi KSOP Palembang, sambil menyadari dampak penutupan rute tersebut terhadap pasokan batu bara nasional dan internasional.
Baca Juga: Kapal Tugboat Paiton Penarik Tongkang Batubara Terbakar di Ambang Luar Sungai Musi
Hotman menjamin bahwa mediasi telah dilakukan setelah kecelakaan baru-baru ini untuk mencegah insiden serupa di masa depan. (***)