KetikPos.com - Pemerintah terus mendorong sertifikasi sawit melalui Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Untuk itu, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Ditjenbun Kementan) bersama PT Sumberdaya Indonesia Berjaya (SIB) kembali menggelar pelatihan teknis ISPO bagi pekebun kelapa sawit khususnya di Provinsi Sumsel.
Sebanyak 76 pekebun kelapa sawit yang berasal dari kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dan Muara Enim mengikuti pelatihan teknis ISPO yang diselenggarakan oleh BPDPKS bersama PT SIB di Ballroom Hotel Beston Palembang pada 22-28 April 2024.
Kepala Dinas Perkebunan provinsi Sumsel, Ir Agus Darwa MSi, mengatakan Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO) merupakan komitmen untuk perbaikan tata kelola perkebunan sawit agar sejalan dengan tuntutan pembangunan berkelanjutan secara global, dengan efektif, efisien, adil dan berkelanjutan.
“Hal ini merupakan tuntutan pembangunan berkelanjutan secara global, dengan efektif, efisien, adil dan berkelanjutan. Jadi bukan keinginan pemerintah, Ditjen Perkebunan maupun Dinas Perkebunan Sumsel. Jadi keinginan dunia,” kata Agus Darwa, Senin (22/04/24).
Menurutnya, komitmen pemerintah Indonesia dalam mencapai perkebunan sawit yang berkelanjutan cukup kuat, hal ini terlihat dengan terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) No 44 Tahun 2020 tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia.
“Pemerintah terus berkomitmen mendorong semua perusahaan dan pekebun kelapa sawit mengikuti ISPO agar tetap berdaya saing tinggi di pasar global,” jelas dia.
Untuk itu, lanjut Agus, pelatihan ISPO memiliki peran penting dalam membantu pekebun kelapa sawit bersaing di pasar global.
"Kontribusi industri kelapa sawit membawa pengaruh yang cukup besar bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia,"ujar dia.
Agus Darwa menjelaskan bahwa, Sumsel merupakan salah satu provinsi utama penghasil kelapa sawit dengan luas area perkebunan kelapa sawit seluas 1,4 juta Hektare dan menempati urutan ke-5 di Indonesia.
"Maka tak heran jika sektor perkebunan sawit di sumsel menjadi prioritas utama yang kualitasnya terus ingin dikembangkan," jelasnya.
Bukan hanya kualitas kebun sawit, melainkan kualitas SDM juga terus dilakukan pengembangan agar pekebun kelapa sawit dapat meningkatkan tata kelola perkebunan sawit.
“Berbagai program dilaksanakan mulai dari pembentukan dan penguatan kelembagaan petani, meningkatkan kualitas SDM petani, peningkatan pada tata kelola usaha perkebunan, penegakan aturan pada usaha perkebunan, dan pemberian bantuan kepada masyarakat terkait sarana dan prasarana perkebunan,” katanya.
Untuk dapat meningkatkan daya saing di pasar global, pemerintah mendorong sertifikasi perkebunan kelapa sawit melalui ISPO.
Sertifikasi ISPO diselenggarakan oleh lembaga independen dan dilaksanakan secara transparan yang bertujuan untuk memastikan dan meningkatkan pengelolaan sawit sesuai kriteria ISPO.