“Tidak sekadar pelatihan, kami juga memberikan dukungan berupa alat produksi agar mereka bisa langsung berkarya. Pemerintah Kota Palembang hadir di sini bukan hanya untuk melatih, tetapi juga memberi bekal bagi generasi muda yang membutuhkan dukungan nyata,” tegas Damenta.
Strategi Penjaringan Peserta dan Fokus pada Anak Putus Sekolah
Kepala Dinas Perindustrian Palembang, Korlena, menjelaskan bahwa peserta yang terlibat dalam program ini dipilih melalui penjaringan yang dilakukan oleh sanggar-sanggar di bawah koordinasi Dinas Pendidikan Kota Palembang.
Para peserta merupakan anak-anak yang terdata sebagai putus sekolah di 18 kecamatan di Palembang, sehingga diharapkan program ini dapat benar-benar memberikan dampak positif bagi mereka yang membutuhkan keterampilan dan peluang kerja.
“Kami mendata anak-anak yang putus sekolah melalui sanggar-sanggar dan kemudian memilih mereka yang paling membutuhkan dukungan. Pelatihan ini bukan hanya tentang keterampilan, tetapi juga membangun sikap mental wirausaha.
Kami ingin mereka memiliki keterampilan dan mindset yang siap bersaing di dunia usaha,” ungkap Korlena.
Membangun Masa Depan Ekonomi Kreatif Lokal
Program PKW ini juga menjadi bagian dari strategi besar Pemkot Palembang untuk meningkatkan potensi ekonomi kreatif di kalangan generasi muda.
Keterampilan tenun songket yang diajarkan diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru, baik dalam bentuk usaha mandiri maupun bekerja di industri kreatif berbasis budaya.
Selain itu, dengan meningkatnya kesadaran akan nilai budaya lokal, masyarakat Palembang diharapkan bisa lebih menghargai produk-produk lokal khas daerah sendiri.
Pj Wali Kota A. Damenta mengharapkan agar setelah pelatihan ini, peserta tidak hanya berhenti pada level keterampilan, tetapi juga mampu melihat peluang pasar dan potensi pengembangan produk.
Produk songket lokal Palembang memiliki peluang besar untuk merambah pasar yang lebih luas, baik di dalam negeri maupun internasional.
“Palembang dikenal dengan kekayaan budayanya, salah satunya adalah songket. Saya berharap generasi penerus ini bisa membawa nama baik Palembang melalui produk-produk songket yang berkualitas.
Dengan kreativitas dan inovasi, songket Palembang bisa dikenal hingga ke mancanegara,” tutup Damenta.
Melalui pelatihan ini, Pemkot Palembang berharap dapat membuka jalan bagi anak-anak putus sekolah untuk memperoleh keterampilan berharga dan menjadi bagian dari upaya pelestarian budaya lokal.