daerah

Inovasi Anak Bangsa: Unsri Ciptakan Cultivator Listrik Pertama untuk Petani Lokal

Senin, 22 September 2025 | 20:14 WIB
Foto bersama Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Teknik, Ir. Irsyadi Yani, S.T., M.Eng., Ph.D. (Yanti/KetikPos.com)

KetikPos.com - Universitas Sriwijaya (Unsri) melalui Fakultas Teknik menyerahkan inovasi cultivator listrik kepada Wali Kota Prabumulih, H. Arlan, Senin (22/9/2025).

Alat pertanian ramah lingkungan tersebut diharapkan menjadi terobosan baru dalam meningkatkan produktivitas petani sekaligus mendukung program nasional menuju net zero emission pada 2060.

Penyerahan berlangsung di halaman Kantor Wali Kota Prabumulih dan dilakukan langsung oleh Wakil Dekan I Fakultas Teknik Unsri, Ir. Irsyadi Yani, S.T., M.Eng., Ph.D. Acara ini turut dihadiri manajer PLN, Camat Prabumulih Barat, Lurah Payuputat, serta Ketua Gapoktan setempat.

Baca Juga: HISKI Sumsel dan UNSRI Gelar Bedah Buku “Ketika Iman Dikhianati”: Ruang Apresiasi, Kritik, dan Literasi Kritis

“Inovasi ini bukan sekadar hasil penelitian, tetapi bukti nyata bahwa Unsri ingin hadir di tengah masyarakat. Melalui konsep Kampus Berdampak, kami memastikan riset dan teknologi dari kampus bisa dirasakan manfaatnya langsung oleh petani dan pelaku usaha,” tegas Irsyadi Yani.

Cultivator listrik ini dirancang dan difabrikasi oleh tim Program Studi S1 Teknik Mesin Unsri. Dengan ukuran 850 x 500 x 750 mm, alat ini ringkas, ringan, dan mudah dipindahkan, sehingga cocok digunakan pada lahan sempit maupun lokasi yang sulit dijangkau traktor besar.

Baca Juga: M Togar Rayditya Jadi Lulusan Tercepat S2 UNSRI, 1 Tahun 6 Bulan di Usia 22 Tahun

Meski berukuran kecil, fungsinya cukup lengkap:

Membajak tanah halus hingga kedalaman ±15 cm dengan rotary blade.

Membuat saluran air selebar 10–20 cm menggunakan ditcher blade.

Menyiangi gulma dengan cepat melalui weeding wheel

Sistem pengoperasiannya pun sederhana. Petani cukup menyalakan kunci kontak hingga monitor baterai aktif, lalu mengatur throttle untuk menggerakkan motor listrik.

Baca Juga: Gelar Halal Bihalal, Rektor Unsri Prof Taufiq Marwa: Ini Ajang Saling Memaafkan dan Mempererat Kebersamaan

Tenaga motor kemudian dialirkan ke gear reducer yang memutar bilah sesuai persneling. Ke depan, baterai alat ini dapat diintegrasikan dengan panel surya sehingga semakin hemat energi dan ramah lingkungan.

Sejauh ini, traktor listrik berukuran kecil seperti ini belum diproduksi massal di Indonesia. Kehadirannya menjadi peluang besar sebagai solusi mekanisasi pertanian modern, khususnya bagi daerah yang masih mengandalkan peralatan tradisional.

Halaman:

Tags

Terkini