daerah

Aliran Sungai Sedupi Tergeang Limbah B3, Warga Tuntut Tanggungjawab Mutlak Pertamina

Minggu, 23 Juli 2023 | 22:02 WIB
Kondisi Aliran Sungai Sedupi. (Dok Ist)

KetikPos.com – Warga kembali mendapati Sungai Sedupi di Kelurahan Gunung Kemala Kecamatan Prabumulih Barat, tergenang minyak mentah yang bersumber dari bocornya pipa minyak milik  PT. Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Field Prabumulih.

Temuan warga ini bermula pada Rabu (19/07/23) lalu, atas hal tersebut menyebabkan air sungai  Sedupi berubah menjadi berwarna hitam pakat, sehingga air sungai sedupi tidak layak lagi untuk di konsumsi warga sekitar.

Bahkan akibat pencemaran tersebut, sejumlah lahan usaha karet milik warga pun ikut rusak dan tercemar limbah B3, yakni limbah minyak mentah akibat kebocoran pipa minyak.

Memang sehari terjadi munculnya minyak mentah di Sungai Sedupi tersebut, sudah ada petugas dari PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Prabumulih yang mendata semua kerusakan dan memperbaiki kerusakan pipa di Sungai Sedupi tersebut.

Namun, saat Pertamina ingin meneruskan perbaikan pipa di kawasan yang termasuk lahan kebun warga, langsung dicegah oleh warga sekitar. Warga beralasan karena belum ada kejelasan terkait dengan ganti rugi tersebut.

Menurut Ketua Perkumpulan Anak Bangsa, Riza Toni Siahaan, S.TP, berdasarkan dari laporan warga sekitar dan melihat langsung ke lokasi, ternyata cemaran limbah B3 berupa minyak mentah hitam pekat dan mengumpal dengan air sungai di sepanjang aliran Sungai Sedupi.

Hal tersebut, membuat air sungai Sedupi berubah menjadi berwarna menjadi hitam.  Akibat Limbah B3 yang keluar dari minyak mentah itu terus meluas dan dirasakan dalam jangka waktu lama.

“Dampak nyatanya Sungai Sedupi tidak layak lagi sebagai konsumsi air bersih bagi masyarakat sekitar dan lahan usaha kebun karet masyarakat ikut rusak dan tercemar,” ungkap Toni, Minggu (23/07/23).

Riza mengungkapkan, berdasarkan fakta-fakta lapangan dari investigasi Tim Perkumpulan Anak Bangsa, ditemukan fakta-fakta terkait kebocoran pipa minyak milik PT. Pertamina Hulu Rokan Zona 4 diantara, bahwa pipa minyak yang bocor terjadi telah mencemari Sungai Sedupi dan lahan-lahan usaha kebun karet mayarakat di wilayah Kelurahan Gunung Kemala.

Kemudian, pipa minyak yang bocor adalah jenir pipa fiber (FRP) yang ditanam di dalam tanah di atas sungai Sedupi dan tentunya berbeda dengan Pipa Minyak yang bocor di sungai Kekekar.  

“Bahwa upaya pemulihan areal terdampak Limbah B3 limbah minyak mentah yang mencemari Sungai Sedupi diduga dilakukan tidak sesuai SOP yaitu pembersihan limbah minyak mentah dilakukan secara manual mengakibatkan banyak ceceran-ceceran limbah minyak mentah di arael lahan kebun karet masyarakat,”ungkap Toni.

Berikutnya, dijelaskan Toni, bahwa dampak dari limbah minyak mentah tersebut mengakibatkan lahan usaha kebun karet masyarakat tercemar dan rusak. Terlebih, ada satu warga sakit dan dirawat di rumah sakit, yang diduga mencium limbah minyak mentah yang bocor, hingga aktifitas kerja masyarakat tergangu akibat bau menyegat limbah B3 limbah minyak mentah yang belum dilakukan pembersihan.

Kebocoran pipa minyak milik PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Field Prabumulih ini, imbuh dia, terjadi untuk kedua kalinya dalam bulan Juli 2023 ini, yang mencemari dua sungai yaitu Sungai Kekekar dan Sungai Sedupi Kota Prabumulih.

“Kompensasi bagi masyarakat terdampak yang lahan usaha kebun karet tercemar dan rusak belum dilakukan PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4,” jelas dia.

Halaman:

Tags

Terkini