Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, Chairul memulai kariernya sebagai wartawan pada tahun 1986.
Profesi ini mempertemukannya dengan berbagai realitas kehidupan masyarakat dan semakin menumbuhkan rasa kepeduliannya terhadap sesama.
Selama menjadi wartawan, Chairul sering menyisihkan penghasilannya untuk bersedekah.
Ia rutin membagikan nasi bungkus kepada mereka yang membutuhkan di jalanan, pesantren, anak yatim, dan warga sekitar.
Pada tahun 1995, Chairul merambah dunia hukum dengan menjadi pengacara.
Awalnya, ia bekerja di kantor hukum Bambang Haryanto and Partners di Palembang sambil tetap menjadi kontributor RCTI.
Keuletan dan kerja kerasnya membuahkan hasil ketika ia mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari Menteri Kehakiman pada tahun 1996, yang memungkinkannya membuka kantor hukum sendiri.
Kesuksesan ini membawa Chairul semakin dikenal, terutama setelah ia berhasil mendapatkan klien-klien besar seperti Thamrin Brother’s dan perusahaan-perusahaan minyak serta sawit.
Puncak Karier dan Masuk ke Dunia Politik
Karier Chairul sebagai pengacara semakin meroket setelah berkenalan dengan Syahrial Oesman, yang kemudian menjadi Gubernur Sumatera Selatan. Selama masa jabatan Syahrial, Chairul menjadi pengacara pemerintah provinsi dan berbagai perusahaan besar.
Namun, ketika Syahrial tidak lagi menjabat, banyak perusahaan di Sumatera Selatan menghentikan jasanya. Meski begitu, Chairul tidak patah semangat.
Ia memperluas jaringan dan mendekati Fauzi Bowo, Gubernur DKI Jakarta saat itu.
Kedekatan ini membuka banyak peluang baru baginya di Jakarta, dengan banyak klien baru yang mempercayakan kasus-kasus besar kepadanya.
Pada tahun 2014, Chairul terjun ke dunia politik atas ajakan Ishak Mekki dan berhasil menjadi anggota DPRD Sumsel dari Partai Demokrat.
Kesuksesan di dunia politik tidak membuatnya melupakan prinsip hidupnya untuk selalu membantu sesama.