Menelusuri Jejak Sejarah Pers di Palembang: Memahami Dinamika dan Perkembangannya dari Masa ke Masa

photo author
DNU
- Rabu, 21 Februari 2024 | 13:33 WIB
Koran sumatera express mewarnai perkembangan surat kabarndi Sumsel (Web @palembangdalamsketsa)
Koran sumatera express mewarnai perkembangan surat kabarndi Sumsel (Web @palembangdalamsketsa)

"Pertja Selatan" menjadi sorotan utama sebagai satu-satunya surat kabar yang berani mengkritik pemerintahan kolonial Hindia Belanda.

Namun, keberaniannya tidak lepas dari ancaman dan sanksi dari pihak berwenang.

Di bawah kepemimpinan N.V. Peroesahaan Boemipoetra, surat kabar ini mampu bertahan sebagai suara kritis masyarakat Palembang terhadap kebijakan kolonial.

Baca Juga: Hari Pers Nasional 2023, DKR: Rakyat Butuh Pers Yang Bela Kepentingan Rakyat

Ketika Jepang memasuki wilayah Indonesia, pers di Palembang mengalami dinamika baru dengan munculnya "Shimbun Palembang", yang berfungsi sebagai alat propaganda pemerintahan Jepang.

Setelah Indonesia merdeka, sejumlah wartawan yang sebelumnya terlibat dalam "Shimbun Palembang" mendirikan "Soematra Baroe" pada tahun 1945, yang kemudian berganti nama menjadi "Obor Rakjat" dan akhirnya "Soeara Rakjat".

Tantangan bagi pers Palembang tidak berhenti sampai di situ.

Pada akhir tahun 1950-an, sejumlah surat kabar mengalami pembredelan oleh pemerintah, yang mencerminkan ketegangan politik pada masa itu.

Di era modern, pers di Palembang menghadapi tantangan baru dari internet dan televisi.

Namun, beberapa surat kabar seperti "Sriwijaya Post" Kompas Grup bersama Trbun Sumsel dan "Sumatera Ekspres" telah berhasil memanfaatkan media online dengan serius untuk tetap bersaing.

Sumatera Ekspres bagian dari Jawa Pos yang kemudian kini manajemennya telah melebur, kini masih eksis bersama beberapa koran grupnya, seperti Palembang Pos, Palembang Ekspres, dan Radar Palembang. 

Baca Juga: Mantan Pangdam II/Sriwijaya Dapat Penghargaan Dari Dewan Pers

Di luar itu beberapa koran lainnya yang dimiliki pengusaha lokal juga sempat menyemarakkan dunia Pers di Sumsel. 

Sebut saja ada Suara Rakyat Semesta (SRS), koran Transparan, Sumsel Pos, Agung Pos, Suara Nusantara, dan Patroli. 

Meskipun persaingan dengan media online dan sosial semakin ketat, surat kabar di Palembang terus berjuang untuk bertahan dan menyajikan berita yang mendalam dan menarik bagi masyarakatnya.

Halaman:

Artikel Selanjutnya

Konfrensi Pers dan Akun Fake Bima

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Sumber: Berbagai Sumber, Majalah pantau, Taufik wijaya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X