Salim Said, Pimpin DKJ, Aktivis Demo, dan Wartawan Tempo, Doktornya dari OSU

KetikPos.com -- Salim Haji Said lahir pada 10 November 1943 di Desa Amparita, Kabupaten Parepare, Sulawesi Selatan, sebagai anak tertua dari Haji Said dan Hajjah Salmah.

Sabtu (18/5/2024) dia dipanggil keharibaan-Nya. Dan dikebumkan hari ini di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta.   

Sejak kecil, Salim menunjukkan minat yang besar dalam dunia pendidikan. Ia menyelesaikan pendidikan dasar di Kota Parepare dan melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) di Solo, Jawa Tengah.

Ketekunannya dalam belajar dan keterlibatannya dalam berbagai kegiatan di sekolah menegaskan bakatnya yang luar biasa. 

Baca Juga: Wartawan Senior dan Tokoh Perfilman Nasional, Prof Dr Salim Said, Meninggal Dunia di Usia 80 Tahun

Pada tahun 1963, Salim Said melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI).

Namun, perjalanan akademiknya tidak berjalan mulus. Aktivitasnya yang intens sebagai demonstran dan wartawan mengakibatkan tingkat absensinya yang tinggi, sehingga ia tidak diizinkan untuk melanjutkan studinya di Fakultas Psikologi.

Hal ini mendorongnya untuk beralih ke Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI. Di sini, ia menemukan gairah baru dalam mempelajari ilmu sosial dan politik.

Pada tahun 1976, Salim berhasil meraih gelar sarjana (Drs.) dalam Ilmu Sosiologi, meskipun perjalanannya penuh tantangan dan memakan waktu lama karena kesibukannya sebagai aktivis mahasiswa dan wartawan.

Juga mengatongi ijazah Akademi Teater Nasional (ATN), juniornyo Sukarno M Noer dan seniornya Slamet Raharjo.

Baca Juga: Petualangan Seru di Kota Tua Jakarta: Sejarah dan Kejutan Lebaran!

Pada tahun 1979, Salim Said memulai pendidikan pascasarjana di Ohio University, Athens, Ohio, Amerika Serikat.

Ia meraih gelar Master of Arts in International Affairs (MAIA) pada tahun 1980. Tidak berhenti sampai di situ, ia melanjutkan studinya ke program doktor di Ohio State University (OSU), belajar ilmu politik di bawah bimbingan Prof. Dr. Raymond William Liddle (Bill).

Pada tahun 1983, ia memperoleh gelar Master (M.A.) kedua, dan pada Desember 1985, Salim Said berhasil meraih gelar Ph.D. dalam ilmu politik dengan disertasi yang mendalami peran politik militer Indonesia selama periode Revolusi Kemerdekaan.