Waspada, Ini Dua Penyakit Sering Serang Jemaah Lansia

photo author
- Sabtu, 10 Juni 2023 | 10:41 WIB
Ilustrasi Jemaah Haji
Ilustrasi Jemaah Haji

Jadi kondisi ini yang sering dialami jemaah haji Lansia yaitu gelisah, marah-marah hingga mengamuk, tersesat, gangguan tidur, ada juga yang menjadi pendiam dan menyendiri, serta kebingungan.

“Selain infeksi paru, banyak ditemui kasus jemaah Lansia pikun di Tanah Suci dimana sebelumnya di tanah air tidak mengalami hal ini. Gangguan pikun akut yang dialami jemaah haji, dalam bahasa medis dikenal dengan istilah delirium,” tutur dr. Arfik.

Sementara untuk kondisi yang sifatnya kronis yang lebih dikenal dengan istilah demensia.

Mengenai penyakit itu biasanya sudah lama diidap pasien namun sering tidak dikenali gejalanya oleh keluarga maupun tenaga Kesehatan.

Yang jelas, perburukan kondisi sering dialami jemaah haji saat sudah tiba di Tanah Suci.

Dikatakan dr. Arfik, kondisi penurunan daya ingat disebabkan karena jemaah Lansia mengalami disorientasi atau gangguan penyesuaian yang bisa disebabkan oleh perbedaan cuaca yang ekstrim, suasanan pesawat terbang, hotel, masjid dan lingkungan di Tanah Suci, dan orang sekitar seperti tidak adanya pendampingan dari keluarga, gagal adaptasi dengan rombongan kloter.

Selain itu kondisi dehidrasi, gangguan elektrolit, infeksi, gangguan atau kekurangan nutrisi, penyakit kronis yang tidak terkontrol baik, banyaknya konsumsi obat yang tidak tepat indikasinya, gangguan penglihatan dan pendengaran, juga dapat mencetuskan kondisi tersebut.

Dr. Arfik menekankan jemaah usia lanjut yang mulai pikun harus ada monitoring sendiri. Jemaah haji Lansia dengan penurunan daya ingat dan memiliki penyakit penyerta perlu pendampingan yang lebih ketat.

“Jemaah haji Lansia yang mulai mengalami penurunan daya ingat, penting untuk selalu didampingi dan dimonitor tersendiri terkait kondisinya serta pemeriksaan dokter ahli,” tutur dr. Arfik.

Jemaah haji Lansia dengan gangguan penurunan daya ingatan selain pendampingan juga perlu bersosialisasi dan sering diajak bicara agar dapat merangsang stimulasi kognitifnya. Jemaah haji Lansia ini juga perlu dihindarkan dengan faktor pemicu karena penurunan daya ingat dapat timbul kembali.

Kiat Terhindar dari Penyakit untuk Jemaah Haji Lansia

dr. Arfik membeberkan kiat bagi jemaah Lansia agar tetap bugar selama ibadah haji sehingga bisa menjalankan seluruh ibadah sesuai syariat Islam dengan lancar.

Pertama yaitu jemaah haji khususnya Lansia disarankan untuk beristirahat cukup, minimal 8 sampai 9 jam dalam sehari. Jemaah haji diimbau untuk tidak terlalu berlebihan dalam melaksanakan aktifitas fisik. Pelaksanaan Ibadah harus menyesuaikan dengan kondisi fisik.

Kedua yaitu cukupi cairan, dan cegah dehidrasi, jemaah tanpa gangguan ginjal kronis dan pembengkakan jantung, minimal harus minum 3 liter sehari untuk mencukupi kebutuhan cairan harian. Jemaah disarankan untuk minum setiap 15 menit.

Jemaah diimbau jangan takut untuk kencing. Jemaah dapat minum bertahap yaitu 2 atau 3 teguk setiap 15 menit dan jangan menunggu haus. Jemaah haji disarankan juga untuk mengonsumsi cairan pada suhu yang tidak terlalu dingin dan disesuaikan dengan suhu tubuh.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ujang ( Ketik Pos )

Sumber: Kemenkes

Tags

Rekomendasi

Terkini

X