Sia-sia saja dong Ganjar Pranowo- Mahfud MD ikut kompetisi di Pilpres?
Baca Juga: Yudi Syamhudi Suyuti Memprediksi Ganjar-Mahfud Lebih Berpotensi Menang
Itulah pertanyaan di benak banyak orang yang mencintai negeri ini.
Analisisnya, Ganjar Pranowo-Mahfud MD masih berpeluang menang seklipun di kepung oleh banyak partai politik yang mendukung dinasti politik.
Mari kita mulai dari data suara publik yang tergambar di media sosial.
Baca Juga: Gibran Berpotensi Jadi Faktor Negatif untuk Capres Manapun
Tren kebencian publik kepada praktik dinasti politik di dunia maya belakangan ini datang secara bergelombang.
Netizen mengecam praktik dinasti politik yang mereka tuding sebagai intervensi jahat untuk membunuh demokrasi, memotong tokoh baik dan benar agar tidak menjadi pemimpin.
Gelombang narasi kebencian netizen baik di facebook, youtube, X, TikTok, Instagram yang ditudingkan kepada dinasti politik adalah modal besar bagi kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk tidak kalah dalam kontestasi Pilpres.
Baca Juga: Tersangka Pencurian Handphone Diamankan oleh Polsek Penukal Abab
Kebencian publik kepada dinasti politik bisa membuat posisi Jokowi-Gibran menjadi sulit. Mereka akan menjadi pihak yang dimusuhi secara bersama.
Salah seorang pegiat media, Rudy S Kamri yang merupakan pendukung Jokowi garis keras saja sudah berani mengkritik dinasti politik ala Jokowi-Gibran.
Rudy memplesetkan jargon “Indonesia Maju” pemerintahan Jokowi menjadi: maju anaknya, maju menantunya, maju iparnya.
Baca Juga: Universitas Kader Bangsa (UKB) Gelar Wisuda Ke XXI, Lulusan Diharapkan Lebih Keatif dan Inovatif
Gibran menjadi Wali Kota Surakarta, Kaesang Pangarep menjadi Ketua Umum PSI, Bobby Nasution menjadi Wali Kota Medan, dan Anwar Usman adalah Ketua Mahkamah Konstitusi.