Apa yang dipertontonkan Jokowi dan keluarganya ini ialah suatu kemunduran dari nilai-nilai reformasi 1998 yang anti KKN itu sendiri.
Politik dinasti sama halnya dengan mengkhianati nilai-nilai reformasi 1998 yang diperjuangkan dengan korban jiwa anak negeri dan hancurnya harta benda sebagai objek kerusuhan.
Baca Juga: Ramai Masyarakat Minta Stockfield Batubara di Jl. Yos Sudarso di Tutup
Bahkan, kalangan tokoh yang menandatangani Maklumat Juanda 2023 mennyebut dinasti politik ala Jokowi ini menjadikan “reformasi kembalii ke titik nol”.
Yang lebih membahayakan lagi, bagaimana politik dinasti akan memberi efek buruk kepada kehidupan berbangsa dan bernegara.
Rakyat bisa memiliki persepsi bahkan akan meniru politik dinasti dalam menjalani kehidupan bernegara.
Baca Juga: Pembatasan Penggunaan Pestisida dan Fungisida Pada Kawasan Hutan dan Lahan Lahan Pertanian
Mereka bisa jadi menganggap KKN adalah perbuatan “ramah” dan sah-sah saja dipraktikan dalam kehidupan.
Memberi hak-hak istimewa kepada keluarga seperti anak, menantu, atau iparnya di lingkungan pekerjaan terutama di pemerintahan adalah sah dan “halal” meskipun harus berlawanan dengan pendapat umum dan nilai-nlai moral yang luhur.
DUH Gusti! ***
Krista Riyanto, Sekretaris Nasional Persaudaraan Pegiat Media dan Penulis Pro Ganjar (P4G).