Kunci Indonesia Kebal dari Kebijakan Trump dan Resesi Ekonomi?
Menuju tantangan Indonesia Emas 2045 bukanlah hal yang mudah. Banyak yang harus dipersiapkan termasuk respon atas kebijakan ekonomi global.
Pemerintah Indonesia harus berlomba untuk memikat investor asing guna membangun pabrik mereka di dalam negeri. Hal ini dikarenakan para investor berpotensi memindahkan pabrik mereka dari negara yang terkena tarif resiprokal besar AS.
"Kuncinya di regulasi yang konsisten, efisiensi perizinan, tidak ada RUU yang buat gaduh, seperti RUU Polri dan RUU KUHAP mungkin bisa ditunda dulu, kesiapan infrastruktur pendukung kawasan industri, sumber energi terbarukan yang memadai untuk pasok listrik ke industri, dan kesiapan sumber daya manusia.”
Faktor-faktor di atas jauh lebih penting karena Indonesia sudah tidak bisa guyur insentif fiskal berlebihan dengan adanya Global Minimum Tax. Selain memperbaiki kondisi dalam negeri, pemerintah perlu mencari alternatif negara ekspor, seperti di Afrika ataupun Timur Tengah sebagai mitra pengganti yang pertumbuhannya relatif stabil.
Kemudian, Indonesia juga bisa mempererat hubungan dengan negara-negara yang tergabung dalam BRICS, "untuk memperbesar porsi intratrade dan kerjasama investasi serta moneter."
Upaya lain yang perlu dilakukan adalah pemerintah segera melakukan evaluasi menyeluruh atas program-program jangka pendek, menengah dan panjang (PJPMP).
"Anggaran-anggaran yang tidak berdampak untuk menghadapi jangka pendek ditunda dan dilakukan shifting untuk menciptakan stimulus ekonomi, bukan pengetatan, ke kalangan pelaku usaha, lebih khusus ke UMKM dan daerah,"
Melihat sejarah lalu, penyelamat ekonomi Indonesia pada krisis ekonomi 1998 dan 2008 adalah sektor UMKM, pertanian, dan ekonomi keluarga. Pemerintah harus melakukan stimulus ke sektor ini agar menjadi penopang ekonomi Indonesia di kala situasi internasional sedang goyah.**
Palembang, 07 April 2025
Penulis : M Togar Rayditya.