KetikPos.com - Kemoterapi adalah salah satu opsi pengobatan kanker yang menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker yang dilakukan bila ada petunjuk dokter.
Hal ini karena meski dapat membantu penderita untuk merasa lebih baik, pengobatan ini memiliki efek samping bagi tubuh.
Mengenali Efek Kemoterapi bagi tubuh dapat efektif membunuh sel kanker, pengobatan ini bisa memengaruhi sel-sel sehat.
Jadi hal inilah yang kemudian menimbulkan efek samping pada tubuh.
Menurut Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli berikut ini beberapa efek samping kemoterapi yang bisa terjadi, di antaranya: 1. Rambut Rontok
Salah satu efek pengobatan kemoterapi yang paling umum adalah kerontokan rambut, namun sebenarnya tidak semua obat kemoterapi menyebabkan kerontokan rambut (alopecia).
Kerontokan rambut mungkin terjadi ketika pasien melakukan perawatan kemoterapi pertama dan mungkin semakin meningkat dalam 1 hingga 2 bulan pertama. Rambut yang rontok bukan hanya rambut kepala, namun bisa juga rambut alis, bulu mata, atau bulu di bagian tubuh lain. Sebaiknya, konsultasikan ke dokter untuk meminimalisir efek samping ini.
Dokter mungkin menyarankan Anda menggunakan topi atau helm dingin (cold cap) khusus untuk mengurangi aliran darah ke kepala yang menyebabkan kerontokan setelah menjalani kemoterapi.
2. Ruam atau Memar Kulit Perawatan kemoterapi menyebabkan penurunan jumlah sel darah trombosit yang berfungsi sebagai pembekuan darah saat tubuh mengalami luka berdarah. Kekurangan trombosit dapat membuat darah lebih sulit beku dan mungkin menyebabkan kulit memar, berdarah, gusi berdarah, dan mimisan yang sulit dihentikan.
Pengobatan ini juga meningkatkan sel peradangan pada tubuh, sehingga trombosit mengalami pemecahan dan menyebabkan kaki atau tangan menjadi bengkak.
3. Nafsu Makan Menurun Sebagian pasien yang menjalani perawatan kemoterapi dapat mengalami penurunan nafsu makan. Efeknya, penderita bisa mengalami penurunan berat badan dan kehilangan massa otot, kondisi yang justru akan menyulitkan pengobatan kemoterapi.
4. Masalah Tidur Beberapa pasien kemoterapi juga mengeluhkan gejala insomnia. Padahal, kekurangan jam istirahat akan semakin memperburuk kesehatan pasien. Oleh karena itu, mendapatkan waktu istirahat yang cukup selama perawatan kemoterapi adalah sesuatu yang penting agar mendapatkan hasil yang maksimal. Konsultasi pada dokter bila gejala insomnia semakin tak terkendali.
5. Gangguan Mulut dan Tenggorokan Kemoterapi juga dapat menyebabkan masalah mulut dan tenggorokan, biasanya terjadi pada 5 hingga 14 hari selama perawatan. Dalam dunia medis kondisi disebut mucositis.
Masalah mulut dan tenggorokan yang mungkin terjadi selama perawatan kemoterapi, antara lain: Sariawan. Sakit tenggorokan. Mulut kering. Masalah pada indera perasa. Bau mulut. Nyeri saat mengunyah atau menelan.