Sebagai contoh sederhana, Puasa Ramadhan melatih kita untuk senantiasa berperilaku
jujur. Dalam bulan ramadlan kita mampu menahan diri dari makan makanan halal yang tersaji di hadapan kita, sekalipun kita amat lapar dan sungguh pun makanan itu adalah hak milik kita dan tidak seorangpun yang mengetahuinya sampai waktunya berbuka tiba. Karena harus selalu Jujur.
Maka sebagai orang sukses puasanya akan mengatakan mengatakan pada dirinya “ jika selama ramadlan saya mampu menahan diri dari yang halal, maka apalagi yang haram saya harus mampu menahannya
Maka tidaklah mungkin orang yang sukses dan benar dalam berpuasa akan menjadi pencuri ataupun koruptor. Kejujuran saat ini menjadi keprihatinan kita semua. Bakan diantara krisis moral yang melanda bangsa kita salah Satunya adalah hilangnya kejujuran pada sebagaian Anak bangsa. Ketika orang yang kehilangan kejujuran itu menjadi pemimpin tentu ini akan sangat yang kita cintai.
Mari kita simak sabda Nabi Muhammad saw tentang membahayakan bangsa kejujuran :
ِّ ً
ِ“Hendaklah kamu semua bersikap jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke sorga. Seseorang yang selalu jujur dan mencari kejujuran akan ditulis oleh Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah sifat bohong, karena kebohongan membawa kepada kejahatan dan kejahatan membawa ke neraka.Orang yang selalu berbohong dan mencari-cari kebohongan akan ditulis oleh Allah sebagai pembohong” (HR. Muslim).
Maka seharusnya, ketika selama ramadhan kita sudah berusaha untuk selalu menjadi orang jujur, maka sebagai lulusan Madrasah Ramadhan kikap jujur ini senantiasa menjadi karakter utama yang dimilikinya.
Jamaah sholat ied yang berbahagia
Dalam kenyataanya, sekian banyak orang Tidak bisa berhasil manjalani ibadah romadhan dengan benar. Dan akhirnya begitu Ramadhan berakhir, maka berahir pulalah kebaikan yang ada padanya. Hilanglah kesabarannya, kejujurannya dan juga kasis sayangnya. Puasanya Hanya sia sia. Sebagaian disebutakan dalam hadis Nabi ;
”Berapa banyak orang yang berpuasa, tidak mendatkan apa apa dari puasanya keculai lapar dan dahaga ” ( HR Thabrani)
Pribadi muttaqin sebagai Lulusan Madrasah Ramadhan adalah pribadi dengan karekter yang mulia, dihiasai dengen kemuliaan akhlaq. Orang bertaqwa akan selalu berusaha berprilaku benar, berbuat jujur, adil, terpecaya, dan melakukan segala kebaikan dan arifen. Tentunya bak untuk dirinya, keluarga, masyarakat, dan umat manusia keseluruhan. Bersamaan dengan itu ia akan senantiasa menjauhi hal-hal yang salah, buruk, dan tidak pantas dalam kehidupannya.
Bagi kita yang menjalanai prasa dengan benar, maka harus menjadikan puasanya sebagai kekuatan ruhani untuk membentuk perilaku baik dan terjauh dari perangai buruk buah dari ketaqwaan.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ِ ِِ ِِ
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari no. 1903).
Oleh karena itu diharapkan dengan idul Fitri ini makin mengaktualisasikan nilai dan
perilaku taqwa dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa, dan kemanusiaan universal. Selalu mewujudkan amal-amal Islami yang membawa pada kebaikan, kedamaian, kemajuan, dan kebahagiaan dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa, dan hubungan antarumat manusia universal.
Jamaah sholat ied yang berbahagia