KETIKPOS.COM – Mungkin sebagian masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi dengan istilah stunting, apalagi bagi kalangan Ibu-ibu. Karena isu pencegahan stunting menjadi salah satu program pemerintah baik pusat maupun daerah.
Namun, banyak juga masyarakat awam yang kurang paham akan istilah stunting tersebut. Hal pertama kali akan di bahas yakni apa sih stunting itu sendiri, apa saja faktor penyebab stunting itu dan bagaimana cara mencegah stunting. Baiklah, satu persatu akan dibahas dalam artikel ini.
Baca Juga: Percepat Turunkan Stunting, Pemprov DKI dan Kemenkes Luncurkan Aplikasi Asik
Definisi Stunting
Stunting dapat didefisikan sebagai ganguan tumbuh kembang seorang anak yang disebabkan kurangnya asupan gizi maupun stimulasi yang tak memadai yang ditandai dengan panjang tinggi badannya berada di bawah standar.
Baca Juga: Cegah Stunting, Mari Konsumsi Suplemen dari Limbah Mata Ikan Tuna
Menurut WHO (2020) dikutip Susanti (2022) di akses pada laman yankes.kemkes.go.id mengartikan bahwa stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang / tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi irreversibel akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang / kronis yang terjadi dalam 1000 HPK (1000 Hari Pertama Kehidupan).
Baca Juga: Buah Blewah Bukan Hanya Nikmat untuk Berbuka Puasa Tapi Bermanfaat Bagi Kesehatan Tubuh
Artinya, stunting juga menjadi salah satu faktor penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. Fakta di lapangan, masih ada masyarakat yang menganggap bahwa kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan.
Baca Juga: Menkeu, Penurunan Kemiskinan dan Stunting Masih Jadi Skala Perioritas
Namun sebenarnya, faktor genetika memiliki pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibandingkan dengan faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan.
Faktor-faktor yang Penyebab Stunting
Menurut Kemenkes RI, faktor penyebab stunting terjadi karena faktor Ibu dan pola asuh yang kurang baik terutama pada perilaku dan praktik pemberian makan kepada anak juga menjadi penyebab anak stunting apabila ibu tidak memberikan asupan gizi yang cukup dan baik. Ibu yang masa remajanya kurang nutrisi, bahkan di masa kehamilan, dan laktasi akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan tubuh dan otak anak.
Baca Juga: Cegah Stunting, Menteri PPPA Akui Peran Organisasi Wanita Cukup Besar
Faktor lainnya yang menyebabkan stunting adalah terjadi infeksi pada ibu, kehamilan remaja, gangguan mental pada ibu, jarak kelahiran anak yang pendek, dan hipertensi. Selain itu, rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan termasuk akses sanitasi dan air bersih menjadi salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan anak.
Baca Juga: Cegah Stunting, Pemerintah Launching Gerakan Penimbangan Bulanan
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dikutip dari laman djkn.kemenkeu.go.id menyataka ada dua hal menjadi faktor penyebab terjadinya stunting, yakni faktor lingkungan dan genetik.
Lingkungan adalah aspek penting yang masih dapat diintervensi sehingga perawakan pendek atau stunting dapat diatasi. Faktor lingkungan yang berperan dalam menyebabkan perawakan pendek antara lain status gizi ibu, pola pemberian makan kepada anak, kebersihan lingkungan, dan angka kejadian infeksi pada anak. Selain disebabkan oleh lingkungan, stunting dapat disebabkan oleh faktor genetik dan hormonal. Namun sebagian besar stunting disebabkan oleh kekurangan gizi.
Baca Juga: Turunkan Angka Stunting, Wapres Minta Berdayakan Masyarakat Hingga Pelosok Desa
Cara Mencegah Stunting
Penanganan stunting ini tidak sulit jika kita cegah di mulai dari pasangan yang pra nikah. Sebelum menikah segera cek kesehatan, dan makanan yang bergizi selama program hamil ,saat hamil pun tetap harus memperhatikan pola makan harus rajin minum vitamin selama masa kehamilan.