Sejarah dan Perkembangan Penemuan Aki: Mengubah Dunia dengan Tenaga Portabel

Aki ini memiliki keunggulan karena lebih ringan dan dapat diisi ulang lebih cepat daripada aki timbal-asam.

Namun, kandungan kadmium yang beracun menjadi masalah lingkungan, sehingga perkembangan teknologi aki terus berlanjut.

Kemudian, pada tahun 1970-an, aki nikel-metal hidrida (NiMH) dikembangkan sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan untuk aki nikel-kadmium.

Aki ini memiliki kapasitas energi yang lebih tinggi dan mengurangi ketergantungan pada logam beracun.

Revolusi Aki Lithium-ion

Salah satu penemuan paling penting dalam teknologi aki adalah aki lithium-ion (Li-ion), yang dikembangkan oleh John B. Goodenough, Rachid Yazami, dan Akira Yoshino pada 1980-an dan 1990-an.

Aki Li-ion menawarkan kapasitas energi yang sangat tinggi, berat yang lebih ringan, dan bebas efek memori, yang memungkinkannya diisi ulang sebelum sepenuhnya habis daya tanpa merusak kinerja sel.

Aki Li-ion telah mengubah industri teknologi dan elektronik konsumen secara drastis.

Penggunaan ponsel pintar, laptop, tablet, kamera digital, kendaraan listrik, hingga pesawat luar angkasa, semuanya bergantung pada teknologi aki ini.

Manfaat Aki dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari, teknologi aki memberikan manfaat yang luar biasa.

Aki memungkinkan kita menggunakan perangkat portabel seperti ponsel pintar dan laptop tanpa harus terhubung ke sumber daya listrik secara konstan.

Aki juga merupakan elemen kunci dalam kendaraan listrik, mengurangi emisi gas rumah kaca dan membantu mewujudkan masa depan transportasi yang berkelanjutan.

Selain itu, aki juga berperan penting dalam menyimpan energi dari sumber energi terbarukan seperti panel surya dan turbin angin, memungkinkan peningkatan efisiensi dan keberlanjutan dalam pemanfaatan sumber energi yang lebih ramah lingkungan.

Penemuan aki telah membawa dampak besar pada dunia teknologi dan gaya hidup modern.