pariwisata-kebudayaan

Berbagai Elemen Sumsel Gelar Aksi Peduli Rempang di Bukit Siguntang

DNU
Jumat, 22 September 2023 | 00:09 WIB


KetikPos.com -- Bukit Siguntang jadi lokasi berbagai elemen Sumsel menggelar aksi peduli dan solidaritas terhadap Rempang. Mereka tergabung dalam Gerakan Melayu Palembang Darussalam Untuk Rempang.

Beberapa hari terakhir, Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau memang memanas. Itu terjadi sejak 7 September 2023.

Bentrokan sempat terjadi antara warga setempat dengan aparat gabungan dari TNI, Polri, dan Direktorat Pengamanan Aset BP Batam.

Warga menolak lahannya digunakan untuk pembangunan Rempang Eco City, lokasi pabrik produsen kaca China, Xinyi Glass Holdings Ltd. Sementara Pemerintah mengharuskan mereka pindah atau relokasi dari wilayah yang terdampak pembangunan sambil memberikan lahan baru dan rumah.

Pemerintah pun mengklaim mayoritas warga tidak memiliki sertifikat atau surat bukti yang menunjukkan penguasaan lahan di Pulau Rempang.

Menyikapi hal tersebut puluhan orang yang menamakan dirinya Gempar Rempang menggelar ksi peduli dan solidaritas.

Mereka terdiri dari berbagai organisasi seperti Kerabat Kesultanan Palembang Darussalam, Bung Baja, Aliansi Masyarakat Peduli Cagar Budaya (AMPCB), Komunitas Budaya Batanghari 9 (Kobar 9), Yayasan Depati, Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) kota Palembang, Komunitas Seniman Tari (Kasta) Palembang, Balarupa dan Mang Dayat Chanel menggelar aksi damai di halaman Bukit Seguntang, Palembang, Kamis (21/9).

Hadir diantaranya Sultan Palembang Darussalam Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV, Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja, SH, M.Kn, budayawan Sumsel Vebri Al Lintani, Marta Astra, Ali Goik, Qusoi dan Empit, Komandan Daerah Bang Japar Sumatera Selatan Iskandar Sabani SE,SH , konten creator, Mang Dayat.

Aksi juga di isi dengan sejumlah orasi dan membacaan penyataan sikap oleh budayawan Sumsel Vebri Al Lintani.

Hal senada dikemukakan Koordinator aksi Ali Goik mengatakan, aksi kali ini sengaja dilakukan di Bukit Seguntang sebagai bukit tertinggi dan hulu melayu di nusantara yang ada di Palembang.

“Kami meminta karomah dari pendiri-pendiri hulu melayu terutama Raja Segentar Alam , agar memberikan karomah-karomahnya kepada saudara-saudara kita yang ada di Rempang pemerintahan ini tidak boleh zolim terhadap masyarakat yang ada di Rempang,” katanya.

Pemindahan masyarakat Rempang dengan alasan investasi menurutnya tidak bisa di tolelir karena di Pulau Rempang adalah kehidupan mereka .

“Kami tetap mendukung investasi tapi jangan menganggu masyarakat adat yang ada di Rempang, kita mengimbau kepada masyarakat Melayu, terutama Palembang karena Masyarakat Rempang adalah saudara kita dan melayu Palembang adalah saudara tuanya, untuk itu wajib kita bantu, suport agar mereka tidak lagi merasa terzolimi,” katanya sembari meminta pemerintah menarik polisi dan TNI yang berada di Pulau Rempang.

Sultan Sultan Palembang Darussalam Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV, Jaya Wikrama R.M. Fauwaz Diradja, S.H, M.Kn, mengatakan, kalau pihaknya sama-sama merasakan penderitaan yang dialami warga melayu Pulau Rempang.

“Kami berharap kegiatan investasi di Pulau Rempang memperhatikan budaya yang ada dan tidak merusak atau merubah kampung-kampung ada yang ada di Pulau Rempang, jangan pula dihilangkah tapi jadikanlah bagian dari investasi yang ada di Pulang Rempang,” katanya.
Pihak berharap pemerintah lebih bijaksana dalam memperlakukan masyarakat Pulang Rempang dan bisa juga harus membuat blue print yang baik supaya semua kepentingan bisa terlaksana,” katanya.
Untuk itu SMB IV mengajak masyarakat Indonesia peduli dan suport untuk masyarakat Rempang dan dengan kegiatan ini dapat mensuport masyarakat Rempang .
“ Mudah-mudahan kegiatan kita yang mensuport masyarakat Pulau Rempang ini sebagai bentuk kepedulian kita sesama rumpun melayu,” katanya.

Halaman:

Tags

Terkini