pariwisata-kebudayaan

Bangkitkan Ekonomi Rakyat, Banyuwangi Gelar Festival Ngopi

Senin, 6 November 2023 | 10:48 WIB
Ilustrasi.secangkir kopi (ManggaraiNews.Com)

 

KetikPos.com - Untuk membangkitkan ekonomi rakyat
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar Festival Ngopi.

Pemerintah Banyuwangi menggerakkan sektor ekonomi kreatif berbasis kopi melalui Festival Ngopi Sepuluh Ewu di Desa Wisata Adat Kemiren Kecamatan Glagah yang digelar setiap tahun.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, Festival Ngopi Sepuluh Ewu selain menjadi bagian dari tradisi di Desa Adat Kemiren juga sebagai upaya menggerakkan ekonomi berbasis kopi.

"Banyuwangi memiliki potensi kopi yang besar, dan banyak anak muda yang menggarapnya dengan kemasan menarik. Festival ini menjadi ajang untuk mempromosikan kopi Banyuwangi ke pasar nasional dan internasional," ujar Bupati Ipuk melalui keterangan tertulisnya, Minggu (5/11/2023).

Dalam Festival Ngopi Sepuluh Ewu yang digelar di Desa Wisata Adat Kemiren Kecamatan Glagah, pada Sabtu (4/11/2023) malam, Bupati mengajak para pengunjung menikmati kopi sekaligus menjalin silaturahmi dengan sesama.

"Mari kita angkat cangkir kopi kita, berbagi cerita dan sempurnakan hari ini dengan persahabatan. Selamat menikmati kopi di Festival Ngopi Sepuluh Ewu," katanya.

Festival kopi itu dihadiri seribuan orang yang memadati jalan utama Desa Kemiren untuk menikmati kopi yang disuguhkan masyarakat suku Osing.

Dalam tradisi Ngopi Sepuluh Ewu, di Desa Wisata Adat Kemiren Banyuwangi, sajian kopi tergelar di setiap halaman rumah warga Desa Kemiren sepanjang 2 kilometer.

Di sepanjang jalan dengan mengenakan pakaian adat Osing, warga desa menyuguhkan kopi kepada para tamu menggunakan cangkir khusus yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Kopi yang disajikan beragam, mulai dari arabika, robusta, hingga house blend. Disajikan pula beragam jajanan tradisional.

Festival ini juga memiliki filosofi "sak corot dadi seduluran", yang artinya "sekali seduh kita bersaudara". Dengan ngopi bersama, warga desa merekatkan tali persaudaraan.

Tradisi yang masuk rangkaian Banyuwangi Festival itu bukan sekadar acara minum kopi bersama, melainkan pertunjukan budaya yang menggambarkan keramahan dan kemurahan hati warga Osing.

Pengunjung yang hadir diajak minum kopi sambil lesehan ataupun duduk di teras halaman yang disulap menjadi ruang tamu.

Banyak warga dari berbagai daerah di Banyuwangi hadir di acara tersebut. Agenda ini dijadikan warga untuk berkumpul dengan kerabatnya di akhir pekan, mereka tampak akrab dan bercengkerama dengan warga desa sambil menyeruput kopi hangat.

Halaman:

Tags

Terkini