KetikPos.com-- Merilis mini album lagu daerah, Wanda Lesmana menyebutnya itu bagian dari upaya merangkul berbagai pihak untuk bersama melestarikan dan mengembangkan budaya daerah di Sumsel.
Mini Album Daerah Palembang (Lagu-Lagu Abadi Seniman Palembang) yang berisi 5 lagu daerah nan populer dan lima lagu daerah versi karaoke di sela-sela Pameran Warisan Budaya yang diadakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), di Auditorium Opi Mall Palembang, Sabtu (25/11) malam.
Rilis ini juga menampilkan Rejung Pasirah, penampilan penari dari Sanggar Blok E Art Company dengan moderator Vebri Al Lintani.
Wanda sendiri mengaku, serangan budaya asing saat ini begitu gencarnya. Karenanya, dirinya merasa yakin bisa melawan dan mengantisipasi serangan itu kalau bersatu dan berangkulan.
"Salah satunya denga rilis ini, bentuk mengajak berbagai pihak, pemerintah, komunitas, dewan kesenian, dan masyarakat agar bersama-sama membentengi kehidupan dengan merawat dan melestarikan budaya daerah.
"Kalau tidak, jangan sedih jika nanti anak cucu kita tak kenal lagi dengan seni dan budaya daerah," ujarnya.
Wanda menjelaskan dalam Mini Album Daerah Palembang yang dirilis ini ada 5 lagu-lagu ciptaan Seniman Palembang.
“Dan dua di antaranya merupakan karangan saya sendiri. Kami melakukan aransemen hingga musik yang dibawakan dengan gaya sendiri dan butuh dua bulan untuk bisa merilis Mini Album Daerah Palembang ini," kata Wanda.
Dia berharap melalui mini album daerah Palembang ini dapat meningkatkan kecintaan masyarakat Palembang dengan lagu-lagu asli Palembang, khususnya ciptaan dari Seniman Palembang.
Di tempat sama, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI Kristanto Januardi menambahkan kegiatan ini sangat sayang untuk dilewatkan.
Karena adanya berbagai kegiatan yang positif, selain memberikan wadah dalam merilis Mini Album Daerah Palembang, tapi juga ada pameran warisan budaya di auditorium OPI Mall yang bisa dinikmati masyarakat umum dari mulai 25 hingga 27 November 2023
“Tema pameran diambil dari guratan aksara dalam Prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di Kampung Kedukan Bukit, Kelurahan 35 Ilir, Palembang yakni Manalap Siddhayatra," katanya.
Kata Manalap dapat diartikan sebagai mengambil atau mencari, sementara Siddhayatra berasal dari dua kata berbahasa Sansekerta yaitu Siddha dan Yatra yang memiliki arti perjalanan suci yang telah dilakukan seseorang dan telah berhasil sampai tujuan.
Melalui kalimat manalap siddhayatra, prasasti ini mengabadikan kisah perjalanan dan keberhasilan penaklukan wilayah Minanga pada Era Dhapunta Hyang.
Dalam pameran ini ditampilkan replika kerangka manusia dari Gua Harimau menjadi objek yang mewakili periode prasejarah di Sumsel.