KetikPos.com -- Kisah hidup Kiai Muara Ogan, atau akrab dipanggil Kiai Merogan, melukiskan perjalanan panjang sebuah kehidupan yang penuh dengan dedikasi terhadap agama Islam.
Lahir di Kampung Karang Berahi, kini kelurahan Kertapati, beliau membawa harum nama Palembang melalui karya dakwah dan kearifan lokalnya.
Sosok yang sebenarnya bernama Masagus Haji Abdul Hamid bin Mahmud, akrab disapa Cek Kanang, menetap di Muara Sungai Ogan Kertapati, memberikan identitas dan julukan 'Kiai Muara Ogan' atau 'Kiai Merogan' oleh masyarakat setempat.
Baca Juga: Masjid Ki Merogan: Pesona Sejarah dan Pintu Masuk Melihat Masa Lalu
Kelahiran Kiai Muara Ogan pada tahun 1811 M, atau bertepatan dengan tahun 1227 H, menjadikannya saksi bisu perjalanan waktu dan penyebaran ajaran Islam di tanah Palembang.
Ayahnya, Masagus Mahmud alias Cek Kanang, seorang ulama dan pengusaha, serta ibunya yang berasal dari etnis Siam (Cina) bernama Verawati, menciptakan keanekaragaman yang memperkaya latar belakang keluarganya.
Dengan seorang saudara laki-laki, Kiai Mudo, Kiai Muara Ogan dibesarkan dalam lingkungan yang kaya akan nilai keagamaan dan keilmuan.
Kiai Mudo, meskipun lebih muda, turut andil dalam penyebaran ajaran Islam di berbagai daerah seperti Betung, Sukarami, Gumay, Kartamulia, Gelumbang, hingga Kabupaten Muara Enim.
Baca Juga: Masjid Ki Merogan: Jejak Sejarah dan Keindahan Religius di Indonesia
Ketika Kiai Mudo wafat di Palembang, makamnya berada di sebelah luar, dekat dengan makam Kiai Muara Ogan di Kertapati.
Meskipun Kiai Mudo berjasa dalam penyebaran agama Islam, popularitasnya tidak sebesar kakaknya, Kiai Muara Ogan.
Ayah mereka, Masagus Haji Mahmud alias Kanang, seorang pengusaha dan pedagang yang juga seorang ulama, mengokohkan garis keturunan keluarga mereka dari kalangan ningrat atau raja-raja Palembang.
Kiai Masagus Haji Abdul Hamid alias Kiai Muara Ogan wafat pada malam Selasa, 17 Rajab tahun 1319 H, bertepatan dengan 31 Oktober 1901 M, dalam usia 90 tahun.
Beliau dimakamkan di Gubah, sekitar Masjid Muara Ogan Kertapati di Palembang.