pariwisata-kebudayaan

Aksara Ka Ga Nga Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Sejak 2013

DNU
Sabtu, 13 Januari 2024 | 21:31 WIB
aksara ka ga nga ternyata sudah diakui mrnjadi warisan budaya takbenda sejak 2013 (tangkapan layar @warisanbudaya.kemdikbud.go id )

KetikPos.com -- Aksara Ka Ga Nga ternyata telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda WBTb) sejak 2013. 

India dan adaptasinya dengan budaya lokal telah membawa perubahan bentuk dan penyesuaian di setiap daerah.

Naskah kuno, seperti Naskah Ulu, memberikan gambaran tentang perkembangan dan turun-temurunnya aksara Kaganga.

Terjemahan naskah ini dari aksara Ka Ga Nga (Glupai) dari "Situs Ulak Lebar" Kecamatan Lubuk Linggau Barat mengungkapkan kekayaan budaya Suku Rejang di Provinsi Bengkulu.

Bentuk tulisan yang menggunakan aksara Rencong pada kulit kayu dan tanduk di daerah Melayu Kuno (sejak abad X-XI) menunjukkan evolusi tulisan yang berkembang seiring waktu. E.E. McKinon menyebutkan bahwa sekitar 1000-2000 tahun lalu, bangsa Keling (India) dan Cina sudah mulai berdatangan ke hulu Sungai Batang Hari mencari emas.

Saat India kembali ke Melayu Jambi pada abad ke-13, mereka menemukan bahwa masyarakat di Kerajaan Melayu sudah menggunakan aksara sendiri, yakni Rencong, yang tidak mereka mengerti.

Penyebaran aksara Ka Ga Nga mencakup daerah Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, dan Lampung.

Setiap masyarakat yang menggunakan aksara ini mengklaim bahwa aksara yang mereka gunakan berasal dari satu sumber di suatu daerah tertentu, kemudian menyebar dan berkembang ke daerah lain.

Karena perbedaan dialek dan kebutuhan berbahasa, terjadi penyesuaian huruf dan tanda eja, menciptakan perbedaan istilah dan huruf di setiap daerah.

Namun, sejauh ini, pertanyaan tentang kapan aksara ini masuk ke daerah Bengkulu, siapa yang membawanya, dan bagaimana penyebarannya masih belum terungkap sepenuhnya.

Tulisan di bambu, tanduk, dan menggunakan huruf Rencong memberikan warisan budaya yang kaya, namun tantangan dalam melacak akar budaya ini menjadi bagian dari penelitian sejarah dan budaya yang terus berkembang di Indonesia.

Perjalanan panjang aksara Ka Ga Nga dan peranannya dalam memelihara identitas budaya dan warisan nenek moyang menjadi penanda kekayaan dan kompleksitas peradaban Indonesia.

 
 

Tags

Terkini