KetikPos.com - Kampung Kapitan, sebuah kampung wisata peninggalan etnis Tiongkok di Palembang, terbukti menjadi daya tarik yang memikat para pengunjung dengan keindahan arsitektur dan keunikannya.
Gaya arsitektur khas Cina yang dominan merah terlihat mencolok pada tiga rumah berusia lebih dari 300 tahun, yang kokoh berdiri di atas lahan seluas 1 hektar. Rumah-rumah ini, yang merupakan milik Sang Kapitan dan keturunannya, tidak hanya menjadi warisan sejarah tetapi juga tempat ibadah dan hunian.
Ketiga bangunan berjenis limas dengan panjang 59 meter dan lebar 25 meter, menciptakan pemandangan yang memukau. Warna merah yang mendominasi interior rumah-rumah ini sejalan dengan tradisi kelenteng Tionghoa.
Selain menawarkan pesona sejarah, Kampung Kapitan juga menyajikan pengalaman berfoto unik. Para wisatawan dapat berfoto dengan kostum khas Tionghoa, menambahkan sentuhan kultural pada perjalanan mereka.
Salah satu daya tarik lainnya adalah sebuah pagoda tua pemberian dari Taiwan, yang dapat ditemui di halaman kompleks kampung wisata ini.
Meskipun kabarnya merusak hadiah dari Menteri Budaya Taiwan, pagoda ini tetap menjadi daya tarik tersendiri.
Fasilitas di kampung ini juga mencerminkan toleransi dan keberagaman. Di tengah kompleks pemukiman, terdapat sebuah masjid yang menjadi tempat bagi wisatawan untuk menunaikan sholat, mencerminkan harmoni antarkeyakinan.
Lokasi Kampung Kapitan yang strategis di pinggiran Sungai Musi memudahkan akses pengunjung melalui jalur darat maupun sungai. Selain keindahan sejarah dan budayanya, kampung ini juga menawarkan pengalaman kuliner lezat, terutama restoran terkenal dengan olahan seafood di tepi Sungai Musi.
Bagi yang ingin membawa pulang oleh-oleh khas Palembang, pusat kuliner dan oleh-oleh di kawasan Jembatan Ampera menjadi destinasi yang tepat.
Kampung Kapitan buka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 17.00 WIB, memberikan pengunjung waktu yang cukup untuk menikmati keindahan dan keunikan kampung ini.
Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi pesona Kampung Kapitan dan merasakan sentuhan sejarah Tionghoa di tengah kota Palembang yang modern.(***)