Akad Nikah: Upacara Penentuan Hidup Bersama
Upacara akad nikah dijalankan sesuai tradisi Palembang, di mana di rumah mempelai pria atau kawin numpang jika di rumah mempelai wanita. Ini menjadi momen krusial dalam menetapkan pernikahan secara sah.
Munggah: Puncak Rangkaian Prosesi
Prosesi Munggah di rumah mempelai wanita menjadi puncak dari seluruh rangkaian prosesi pernikahan adat Palembang. Melibatkan beberapa langkah seperti Arakan pengantin pria, Nimbang Pengantin, dan Ndulangi Penganten, prosesi ini mengandung makna agar hidup berumah tangga dijalani dengan timbang rasa, serasi, dan damai.
Baca Juga: Legenda Rolleiflex 2.8 FX: Keindahan Klasik dalam Era Masa Lalu Fotografi
Tarian Pagar Pengantin: Simbol Melepaskan Masa Lajang
Tarian Pagar Pengantin, yang dilakukan oleh pengantin wanita di atas nampan bertabur bunga mawar, menjadi simbol melepaskan masa lajang. Meskipun tidak termasuk pakem adat, tarian ini sering dijadikan sebagai puncak dari seluruh prosesi pernikahan adat Palembang.
Hidangan Palembang: Warisan Kuliner dalam Pernikahan
Prosesi Munggah juga mencakup penyajian hidangan khas Palembang untuk delapan orang, termasuk hidangan seperti malbi, pindang tulang, opr ayam, rending, dan iwak (ikan) saluang, bersama dengan hidangan penutup kue-kue khas Palembang.
Pernikahan adat di Palembang, dengan semua kompleksitas dan kekayaan tradisinya, tidak hanya menjadi peristiwa keluarga, tetapi juga mencerminkan identitas budaya dan warisan kuliner yang turun-temurun.
Keberlanjutan tradisi ini juga beriringan dengan adaptasi terhadap perubahan zaman, menjadikannya sebuah perayaan yang kaya makna dan nilai.