Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Tuanku Sultan Abdul Aziz Abdul Jalil Rahmatsyah Sultan Negeri Langkat dan Sultan Sulaiman Syariful Alamsyah Sultan Negeri Serdang.
Selama masa pemerintahannya, Sultan Ma’mun Al Rasyid aktif membangun fasilitas umum untuk kemajuan masyarakat dan mendirikan sekitar 800 masjid demi kepentingan syiar agama Islam.
Pemikirannya yang progresif dan dedikasinya untuk kemajuan masyarakat menciptakan fondasi kuat bagi Kesultanan Deli.
Pada tahun 1924, Sultan Ma’mun Al Rasyid wafat, meninggalkan warisan yang mendalam dan panjang bagi Kesultanan Deli.
Jenazahnya dimakamkan dengan penuh kehormatan di Masjid Raya Kota Ma’sum, Medan.
Warisan pemerintahannya mencakup prestasi dalam pembangunan, kemakmuran perdagangan tembakau, dan kontribusinya yang besar terhadap perkembangan agama Islam di wilayah Kesultanan Deli.
Sejarah panjang dan penuh warna dari pemerintahannya menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya dan sejarah Kota Medan.