KetikPos.com - Pegunungan Papua kembali mencuri perhatian dengan keunikan biodiversitasnya.
Udang selingkuh, spesies udang yang memiliki ciri khas mirip kepiting, menjadi primadona kuliner di Kota Wamena.
Dengan tekstur daging lembut dan gurih, udang ini telah menjadi favorit di rumah makan setempat.
Udang selingkuh, juga dikenal sebagai lobster air tawar, hidup di sungai-sungai Pegunungan Papua pada ketinggian 1.650-1750 meter di atas permukaan laut.
Meskipun memiliki cangkang keras seperti lobster, ukuran capitnya lebih kecil, dan warna tubuhnya hitam agak kebiruan.
Masyarakat Suku Dani, yang tinggal di sekitar Sungai Baliem, terampil menangkap udang selingkuh menggunakan tangan kosong atau alat serok berbahan kulit kayu pohon melinjo. Beberapa juga menggunakan jala atau alat pancing.
Udang ini tidak hanya memikat dengan penampilannya yang unik, tetapi juga dengan cita rasa lembut, gurih, dan sedikit manis.
Berbagai masakan menggugah selera bisa dihasilkan dari udang selingkuh, mulai dari udang saus tiram, udang lada hitam, hingga udang asam manis. Kandungan gizi yang tinggi, termasuk kalsium, protein, selenium, fosfor, magnesium, sodium, dan zinc, membuatnya menjadi pilihan kuliner yang sehat.
Dalam upaya melestarikan populasi udang selingkuh, Balai Perikanan Budi Daya Air Tawar Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya Kementerian Kelautan Perikanan telah mengembangkan teknologi budi daya terpadu di Tatelu, Sulawesi Utara.
Harapannya, upaya ini tidak hanya menjaga kelangsungan hidup spesies tersebut tetapi juga memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat Papua.
Udang selingkuh, dengan segala keunikannya, semakin menjadi kebanggaan kuliner Indonesia, menunjukkan bahwa keberagaman hayati di Pegunungan Papua bukan hanya sebagai harta alam, tetapi juga sebagai kekayaan kuliner yang patut dijaga.(***)