pariwisata-kebudayaan

Ziarah Kubra Ulama dan Auliya Palembang Darussalam: Tradisi Ziarah dan Mengenang Para Wali

DNU
Sabtu, 27 Januari 2024 | 06:53 WIB
Tradisi ziarah Kubra ke makam aulia selalu ramai setiap tahunnya (facebook @ZiarahKubraUlama&AuliyaPalembangDarussalam)

Ziarah Kubra kemudian berakhir di Pemakaman Habaib Kambang Koci, yang sering dianggap sebagai "Zanbalnya Palembang" oleh para habaib dari Hadhramaut.

Pemakaman ini telah mengalami berbagai tantangan dari masa penjajahan Belanda hingga masa kemerdekaan, namun tetap teguh berdiri sebagai tempat peristirahatan para wali dan ulama.

Beberapa habaib terkemuka seperti Al-‘Arif Billah Al-Habib Syech bin Ahmad bin Syahab dan Al-‘Arif Billah Al-Habib Ibrahim bin Zein bin Yahya dimakamkan di sini.

Habaib Kambang Koci juga menjadi tempat peristirahatan Habib Abdullah bin Salim Al-Kaaf, seorang ulama dan pengusaha sukses yang membangun Masjid Sungai Lumpur di Palembang.

Pemakaman ini menjadi pusat ziarah bagi keturunan Alawiyyin di Palembang, dan banyak peziarah yang datang dari dalam dan luar kota untuk berziarah ke makam-makam para wali yang terhormat.

Tradisi Ziarah Kubra ini bukan hanya perwujudan rasa cinta dan hormat kepada para ulama dan wali Allah, tetapi juga memperkuat identitas keislaman dan kekeluargaan di kalangan masyarakat Palembang.

Dengan merawat dan menjaga tradisi ini, masyarakat berusaha mempertahankan warisan kearifan lokal dan keberkahan yang terkandung dalam perjalanan hidup para ulama dan wali yang diabadikan dalam makam-makam mereka.

Halaman:

Tags

Terkini