pariwisata-kebudayaan

Tari Tepak Keraton: Eksplorasi Seni dan Budaya Palembang, Karya Tangan Dingin MaestroTari Ana Kumari

DNU
Minggu, 28 Januari 2024 | 06:16 WIB

Ada juga seorang pembawa payung kemba, seorang pembawa tombak berambut, dan satu orang yang memainkan peran pencak keraton.

Pentingnya Pencak Keraton:

Struktur gerakan Tari Tepak Keraton terinspirasi dari Pencak Keraton Palembang, peninggalan Sultan Mahmud Badaruddin II dari Kesultanan Palembang Darussalam.

Keberadaan elemen Pencak Keraton memberikan ciri khas tersendiri pada tarian ini.

Baca Juga: Mengenal Tari Tradisional Indonesia: Pesona Gerak dan Simbolisme

Busana Tari:

Busana Tari Tepak Keraton disesuaikan dengan kondisi dan situasi acara. Untuk resepsi pernikahan, penari Tepak Keraton menggunakan Asean Pak Sangkong.

Penari pertama yang membawa tepak dan dua penari pembawa peridon mengenakan Asean Pak Sangkong, sedangkan empat penari lainnya menggunakan Aesan Gandik.

Baca Juga: Film Dokumentar: Anna Kumari: Jejak Langkah Maestro Tari Sumatera Selatan

Keberlanjutan dan Penampilan:

Tari Tepak Keraton tidak hanya menjadi bagian dari sejarah, tetapi juga terus hidup dalam budaya Palembang.

Saat ini, tarian ini sering dibawakan pada penyambutan tamu, acara resmi, dan resepsi pernikahan, menjelajahi waktu dengan keindahan dan kekayaan seni budaya Palembang yang tak terlupakan.

Halaman:

Tags

Terkini