KetikPos.com -- Maestro Tari di genggaman Hj Anna Kumari.
Tapi ternyata, saudara kandung artis nasional Anwar Fuady ini juga seorang bintang yang bersinar di panggung seni Palembang.
Tidak hanya mengukir prestasi gemilang dalam dunia radio tetapi juga memperkaya seni tradisional Melayu.
Inilah kisah perjalanannya yang penuh warna dalam melangkah sebagai bintang radio dan seniman serbabisa.
Baca Juga: Mengukir Legenda Seni: Hj Anna Kumari dan Perjalanan Keindahan Tari Ciptaannya
1. Bintang Radio Logam Melayu: 1967-1970
Pada tahun 1967, Anna Kumari memenangkan gelar juara 1 bintang radio dalam bidang lagu Logam Melayu di Sumatera Selatan.
Prestasinya menarik perhatian Radio Republik Indonesia (RRI) Palembang, dan Anna Kumari kemudian dikontrak oleh RRI untuk menyanyi di Orkes Studio RRI Palembang, khususnya untuk Logam Melayu.
Kontraknya berlangsung selama tiga tahun, sejalan dengan kemampuannya mempertahankan gelar juara lagu Logam Melayu yang diadakan oleh RRI setiap tahun.
Selama periode kontraknya, Anna Kumari tampil setiap malam di RRI, memukau pendengar dengan lagu-lagu seperti "berpisah", "tudung periuk", dan "kuala deli"
Selain dari tugas utamanya sebagai penyanyi, Anna Kumari juga meraih sorotan sebagai seorang aktris teater.
Dia sering diundang untuk melatih tari dan teater di berbagai sanggar tari di Kota Palembang.
Namun, di tengah keberhasilannya, Anna Kumari juga menghadapi keterbatasan budaya.
Meskipun suaminya mengizinkannya untuk menari setelah menikah, ia memilih membatasi kegiatan menarinya, sesuai dengan norma masyarakat Palembang yang melarang wanita menari setelah menikah.
2. Penyiar Radio Amatir Samudra Angkatan Laut: 1968
Tahun 1968 menjadi tonggak penting dalam karier Anna Kumari saat ia dipercaya untuk menjadi penyiar Radio Amatir Samudra Angkatan Laut Palembang.