KetikPos.com -- Hj Anna Kumari, seorang seniman sejati dari Palembang, Sumatera Selatan, memainkan peran krusial dalam melestarikan dan mengembangkan kekayaan tradisi dan kesenian daerahnya.
Salah satu bidang di mana Anna Kumari memberikan kontribusi besar adalah dalam seni songket, khususnya songket Palembang.
Berikut adalah perjalanan dan aktivitas Anna Kumari yang patut dicontoh sebagai pelestari budaya dan seniman yang berdedikasi.
Baca Juga: Meniti Gemilang di Dunia Radio dan Seni: Hj Anna Kumari
1. Awal Mula Aktivitas Songket: 1960-an
Aktivitas Anna Kumari di bidang songket Palembang dimulai pada tahun 1960-an.
Awalnya, kebutuhan akan pakaian songket untuk grup tari tempatnya berpartisipasi mendorongnya untuk memikirkan cara menciptakan pakaian yang tahan lama.
Anna Kumari memiliki sejumlah songket warisan keluarga yang sangat berharga, namun, untuk digunakan dalam tarian, asli yang tua dapat mengalami kerusakan.
Dengan pemikiran ini, Anna Kumari memutuskan untuk membuka sanggar yang ia beri nama "Kerajinan Songket Anna Kumari" pada tahun 1960-an.
Baca Juga: Mengukir Legenda Seni: Hj Anna Kumari dan Perjalanan Keindahan Tari Ciptaannya
Ide utama di balik sanggar ini adalah menciptakan duplikat songket lama dengan cara menenun ulang, mempertahankan motif-motif tradisional.
Walaupun usahanya berakhir dengan kebangkrutan karena kurangnya manajemen yang baik, sanggar ini memberikan pekerjaan bagi banyak orang dan memberikan pembinaan kepada anak-anak yang putus sekolah.
2. Pengembangan dan Pemertahanan: Penghargaan Upakarti (1993)
Anna Kumari tidak hanya menciptakan songket untuk kebutuhan keluarganya atau sanggarnya tetapi juga untuk pasar luar negeri.
Pada tahun 1989, sanggar Anna Kumari ikut serta dalam promosi "Made in Indonesia Fair" di Singapura, membawa hasil tenunannya ke pasar internasional.
Songket jenis Prada, Pelangi, dan Pelangi Prada menjadi populer di pasar luar negeri, dengan beberapa pengusaha dari Kanada dan Brunei Darussalam yang memesan produk Anna Kumari.