KetikPos.com - Pagi itu, suasana berbeda menyelimuti rumah di kawasan Panongan, Kabupaten Tangerang, Banten.
Dupa semerbak memenuhi udara dari rumah beratap genteng, yang dihiasi dengan hiasan Tionghoa. Pasangan muda, Ongnih dan Suanda, mengenakan pakaian tradisional adat Tionghoa, memasuki babak baru dalam pernikahan mereka.
Dalam tradisi Cio Tao , yang telah dilestarikan sejak abad ke-17 dan diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional pada 2023, Ongnih dan Suanda melangkah dengan penuh kesyahduan. Lilin-lilin merah panjang dan alat musik teh-yan turut menyempurnakan suasana sakral.
Orang tua mempelai, seperti dua pasang lilin yang terus menyala, dengan penuh kasih sayang mendampingi perjalanan kedua anak mereka.
Meskipun pernikahan dengan tradisi Cio Tao semakin jarang diadakan, Ongnih dan Suanda menjadi penjaga kehormatan dan keberlanjutan tradisi ini.
Dalam era modern, banyak yang beralih ke upacara yang lebih sederhana, namun pasangan ini memilih memelihara nilai-nilai dan tradisi leluhur mereka.
Meskipun sekarang lebih merupakan upacara formal, Cio Tao tetap dihargai sebagai simbol warisan budaya yang dijaga dengan penuh kehormatan. Pada dasarnya, tradisi ini berasal dari ritual pernikahan Konghucu, tetapi telah mengalami perubahan makna, tetap diwariskan tanpa terikat pada keyakinan agama.
Tangerang, sebagai daerah multikultural, menjadi tempat di mana tradisi Cio Tao tumbuh dan berkembang.
Sejak abad ke-17, perpaduan budaya Tionghoa, Sunda, dan Betawi melalui akulturasi terlihat jelas dalam perayaan Cio Tao.
Penampilan mempelai perempuan mencerminkan keberagaman ini, mengadopsi elemen-elemen dari berbagai budaya lokal.
Pentingnya tradisi Cio Tao tidak hanya tercermin dalam upacara pernikahan, tetapi juga sebagai bagian dari upaya melestarikan keberagaman budaya di Tangerang.
Pengakuan Cio Tao sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional adalah langkah penting untuk menghargai nilai-nilai sejarah dan keunikan yang dimilikinya.
Dalam konteks modern yang terus berkembang, tetap menjaga tradisi warisan budaya seperti Cio Tao menjadi tugas bersama untuk mempertahankan identitas dan kekayaan budaya yang membentuk masyarakat kita.(***)