Dalam pernyataannya, Bivitri Susanti mengungkapkan bahwa "Dirty Vote" bukan hanya bercerita tentang hasil pemilu, tetapi juga proses pemilu itu sendiri.
Film ini mengajak penonton untuk lebih memahami esensi demokrasi, bukan hanya sebatas pencoblosan suara, tetapi juga integritas dan keadilan dalam seluruh proses pemilu.
Film "Dirty Vote" yang berdurasi hampir dua jam ini menjadi salah satu tontonan yang menggugah kesadaran politik, dan menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat untuk lebih aktif dalam proses demokrasi.
Diharapkan, film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya partisipasi publik dalam membangun negara yang lebih demokratis dan berkeadilan.
Dengan melihat kecurangan dalam pemilihan umum secara terbuka, "Dirty Vote" memberikan gambaran nyata tentang bagaimana infrastruktur kekuasaan bisa dimanfaatkan secara tidak etis untuk tujuan politik.
Diharapkan, penonton dapat mengambil hikmah dari film ini dan menjadikannya sebagai pemicu untuk lebih kritis dalam menyikapi proses demokrasi di Indonesia.