pariwisata-kebudayaan

Profil Para Narator Ahli Hukum Tata Negara dalam Film "Dirty Vote"

DNU
Senin, 12 Februari 2024 | 08:03 WIB
Film Dirty Vote dibintangi tiga ahli hukum tata negara. Antara lain adalah Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari (HO/KLIKTIMES.COM)

 

KetikPos.com -- Film Dirty Vote menampilkan tiga ahli hukum tata negara sebagai narator utama, yaitu Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari.

Mereka memberikan penjelasan mendalam tentang berbagai bentuk kecurangan pemilu yang terjadi, serta analisis hukum tata negara yang mengungkapkan dampak dan implikasi dari kecurangan tersebut.

1. Zainal Arifin Mokhtar
- Lahir di Makassar pada 8 Desember 1978.
- Zainal merupakan seorang pakar hukum tata negara yang telah mengabdikan dirinya dalam dunia akademik.

Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana hukumnya di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) periode 1997-2003, Zainal melanjutkan pendidikan di Amerika Serikat dan memperoleh gelar Master of Law (S2) dari Northwestern University pada tahun 2004-2006.

Kembali ke tanah air, ia menyelesaikan studi doktoralnya di bidang Ilmu Hukum di UGM pada tahun 2007-2012.

- Zainal telah lama menjadi dosen di Fakultas Hukum UGM, di mana ia memberikan kontribusi yang berharga dalam pengajaran dan penelitian.

Kepakarannya terutama terfokus pada analisis hukum tata negara, termasuk dalam konteks proses pemilihan umum dan penanganan kecurangan yang mungkin terjadi.

2. Bivitri Susanti
- Lahir pada 5 Oktober 1974, Bivitri merupakan salah satu pakar hukum tata negara terkemuka di Indonesia.

Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana hukumnya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1999, Bivitri melanjutkan studinya di University of Warwick, Inggris, dan berhasil meraih gelar Master of Laws (LL.M) pada tahun 2002.

- Selain menjadi akademisi, Bivitri juga memiliki peran yang signifikan dalam pembentukan kebijakan hukum di Indonesia.

Sebagai salah satu pendiri Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK), Bivitri telah banyak berkontribusi dalam penelitian dan pengembangan produk hukum yang relevan dengan dinamika politik dan hukum di Indonesia.

- Keahliannya terutama terfokus pada analisis hukum tata negara dan sistem perundang-undangan, yang menjadikannya sebagai narasumber yang sangat berharga dalam konteks film "Dirty Vote".

3. Feri Amsari
- Dilahirkan di Padang pada 2 Oktober 1980, Feri Amsari adalah seorang pakar hukum tata negara yang memiliki latar belakang pendidikan yang sangat kuat.

Halaman:

Tags

Terkini