KetikPos.com -- Dalam lipatan sejarah kota Prabumulih, terukir indah kenangan akan kehadiran Bioskop Nasional sebagai oase hiburan bagi masyarakat pada era 1950-an.
Menyiratkan aroma nostalgia yang kental, bangunan megah itu didirikan atas inisiatif *Terinom bin Terali*, seorang tokoh berpengaruh di Kepasirahan Marga Rambang Kapak Tengah Dua.
Pada zamannya, Bioskop Nasional bukanlah sekadar tempat hiburan biasa.
Baca Juga: Ini Beberapa Bioskop yang Pernah Ada di Palembang, International Masih Bertahan
Ia adalah jendela dunia, sebuah portal di mana masyarakat Prabumulih bisa melarikan diri dari kepenatan sejenak dan terhanyut dalam dunia fantasi yang diproyeksikan di layar lebar.
Jalanan yang masih berdebu dan hutan yang mengelilingi kota tidak menghalangi gemerlapnya kehidupan malam di Bioskop Nasional.
Kisah-kisah romantis dari film India menjadi daya tarik utama.
Dari Dev Anand hingga Hema Malini, para bintang tersebut membawa penonton dalam perjalanan emosional yang memukau.
Suasana di dalam bioskop dipenuhi dengan tawa, tangisan, dan tepuk tangan yang meriah, menandakan betapa intensnya pengalaman menonton di sana.
Baca Juga: Didukung Aktor dan Aktris Nasional, Film BUya Hamka Diputar di Bioskop 20 April
Namun, keindahan Bioskop Nasional tidak hanya terpaut pada film-film India.
Aksi laga dari film silat Mandarin dan Hong Kong juga menyihir hati penonton.
Dari adegan perkelahian yang epik hingga dramatisasi kisah cinta yang menyentuh, setiap momen di Bioskop Nasional menjadi kenangan abadi bagi mereka yang pernah merasakannya.
Namun, seperti yang terjadi pada banyak hal dalam kehidupan, kehadiran teknologi modern mulai meredupkan cahaya layar perak Bioskop Nasional.