pariwisata-kebudayaan

Serabi, Jajanan Tradisional yang Kian Populer di Indonesia: Jejak Budaya dan Inovasi Kuliner

Sabtu, 16 Maret 2024 | 11:40 WIB
Ilustrasi.sedekah serabi, tradisi empatlawang masih terus dilestarikan (dok)

Dari pemanggangan menggunakan tungku arang atau kayu api yang tradisional, kini banyak penjual serabi yang beralih menggunakan wajan modern untuk memasaknya.

Hal ini tidak hanya mempercepat proses pembuatan, tetapi juga memberikan tekstur yang lebih konsisten dan memudahkan penyesuaian rasa.

Popularitas Serabi di Era Modern

Dengan keunikan rasa dan fleksibilitas dalam variasi topping, serabi semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Bogor.

Tempat-tempat yang menyajikan serabi dengan berbagai variasi rasa tersebar luas, mulai dari pedagang kaki lima di pinggir jalan hingga restoran mewah di pusat perbelanjaan.

Selain itu, popularitas serabi juga didorong oleh tren kesehatan dan kepedulian lingkungan.

Bahan-bahan alami yang digunakan dalam pembuatan serabi membuatnya menjadi pilihan yang ramah lingkungan dan sesuai dengan gaya hidup sehat yang semakin digemari oleh masyarakat modern.

Mengangkat Kembali Kebudayaan Lokal Lewat Serabi

Lebih dari sekadar jajanan, serabi memiliki peran penting dalam mempertahankan dan mengangkat kembali kebudayaan lokal di tengah arus globalisasi.

Dengan terus menghargai tradisi sambil tetap membuka diri terhadap inovasi, serabi menjadi simbol keberlanjutan budaya dan kreativitas kuliner Indonesia.

Dengan demikian, serabi tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga mengajak kita untuk menjaga dan memperkaya warisan budaya yang telah kita miliki.

Dari pasar tradisional hingga restoran mewah, serabi terus membuktikan bahwa kekayaan kuliner Indonesia tetap relevan dan menggoda selera di era modern yang terus berubah.(***)

 

Halaman:

Tags

Terkini