pariwisata-kebudayaan

Menapaki Jejak Masjid Cheng Ho: Simbol Pluralisme dan Kebudayaan Islam-Tionghoa di Indonesia

DNU
Jumat, 29 Maret 2024 | 10:49 WIB
masjid Cengho Surabaya (instagram @indraiswanto1984)

Masjid Cengho Palembang (instagram @taufiqhidayat369)

2. Menelusuri Kisah Masjid Cheng Ho Palembang: Noda Sejarah dan Budaya

Masjid Cheng Ho Palembang, yang terletak di kawasan Jakabaring, memiliki keunikan tersendiri.

Dibangun oleh Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), masjid ini menjadi salah satu dari beberapa masjid Cheng Ho di Indonesia.

Pembangunannya dimulai setelah PITI mengadakan mukernas di Surabaya pada tahun 2004, yang menginspirasi anggota PITI Palembang untuk mendirikan masjid serupa di kota mereka.

Dengan ciri khas warna merah yang mencolok, Masjid Cheng Ho Palembang menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial bagi masyarakat setempat.

Meskipun peresmiannya belum dilakukan, masjid ini telah digunakan untuk salat Jumat sejak tahun 2008. Selain itu, masjid ini juga menjadi tempat untuk berbagai kegiatan seperti pengajian, sunatan massal, pernikahan, dan acara sosial lainnya.

Baca Juga: Sungai dan Tradisi Lisan Senjang Musi Banyuasin

Keunikan arsitektur Masjid Cheng Ho Palembang mencerminkan akulturasi budaya Arab, Tionghoa, dan lokal Palembang.

Dengan desain menara setinggi 17 meter, yang melambangkan salat lima waktu yang terdiri dari 17 rakaat, dan pintu-pintu serta motif-motif Tionghoa yang kental, masjid ini menarik perhatian wisatawan dari dalam dan luar negeri.

Baca Juga: Mendirikan Simbol Kemerdekaan: Kisah Para Pendiri Masjid Istiqlal, Diwarnai Perdebatan soal Lokasi

Menguatnya Jalinan Toleransi dan Pluralisme

Melalui peran dan keunikan mereka, Masjid Cheng Ho Surabaya dan Palembang bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga lambang pluralisme, toleransi, dan keberagaman di Indonesia.

Dengan menyatukan elemen-elemen budaya Islam dan Tionghoa, masjid ini tidak hanya menjadi wadah spiritual, tetapi juga jembatan untuk memperkuat hubungan antarumat beragama.

Dalam keberagaman, mereka menemukan kekuatan dan kekayaan yang tak ternilai, yang menjadi modal untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif dan harmonis.

Halaman:

Tags

Terkini