Desain kafe yang sederhana dan menyatu dengan alamnya akan membuat Anda merasa betah berlama-lama. Jangan lupa untuk mengabadikan momen dengan berfoto di latar belakang pemandangan yang menakjubkan ini.
Meskipun sederhana, kafe ini adalah bagian dari usaha yang lebih besar. Awalnya berupa perkebunan kopi yang didirikan pada tahun 1981 oleh Abdul Aziz Idris dengan nama CV Kiniko Enterprise.
Aziz mendirikan perkebunan kopi ini untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Dua tahun kemudian, Kiniko mulai memproduksi kopi.
Pada tahun 1998, pengelolaan Kiniko dilanjutkan oleh putranya, Satrio Budiman.
Kiniko Enterprise berganti nama menjadi Kiniko 2001 dan mulai mengembangkan usahanya dengan membuka toko oleh-oleh dan kafe.
Saat ini, Kiniko memiliki lima unit usaha, termasuk unit minuman, makanan, sentra, kafe, dan pertanian.
Sentra adalah toko oleh-oleh yang menyediakan berbagai produk UKM dari berbagai kecamatan di Sumatera Barat, termasuk kopi bubuk, kopi jauh, kopi daun, serbat, dodol papaya, dan lainnya.
Kopi Kiniko adalah kopi tradisional yang terbuat dari kopi robusta dan diolah secara sederhana.
Selain mengolah bijinya, Kiniko juga menghidupkan kembali minuman kawa daun kopi. Minuman ini adalah minuman tradisional masyarakat Minang yang tinggal di daerah pegunungan.
Baca Juga: Serabi, Jajanan Tradisional yang Kian Populer di Indonesia: Jejak Budaya dan Inovasi Kuliner
Berkat minuman ini, Kiniko dikenal luas hingga ke mancanegara.
Kiniko bukan hanya tempat untuk menikmati minuman dan keindahan alam, tetapi juga tempat untuk belajar tentang tradisi dan budaya lokal.
Dengan menyediakan produk lokal dan menyelaraskan desain kafe dengan alam sekitarnya, Kiniko menjadi sebuah destinasi yang unik dan menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.